Masih teringat pada ucapan seorang penulis senior tentang sesuatu hal di penulisan fiksi, bahwa tidak ada yang namanya kebetulan untuk dijadikan dasar logika cerita. Pasti ada alasan, motif, sebab-akibat hingga cerita itu terbentuk. Rupa-rupanya itu pula yang terjadi di dunia yang bukan fiksi ini.
Pada 10 Maret 2012 aku diajak rekan sekantor untuk mengikuti talkshow yang diselenggarakan oleh majalah Ayahbunda.
Bertajuk Bicara Efektif Pada Anak, acara ini menghadirkan pembicara cantik dan mempesona, Becky Tumewu. Terus terang aku tertarik untuk datang ya karena pembicaranya yang menarik ini. Aku pun tak kecewa saat acara berlangsung, semuanya tersusun rapi. Jadwal acara tepat, mba Becky membawakan kiat-kiat berbicara efektif pada anak secara to the point, dapat tabungan seratus ribu hanya dengan menebus undangan sebesar lima puluh ribu, goodie bag exclusive, waaahh.... banyak sekali yang kudapat hari itu.
Trus, apa hubungannya dengan IIDN coba? koq dari tadi enggak nyenggol sama sekali? hehehee... sebentar, wait a moment, attendre un moment, aspetta un momento (halaaahh malah kayak proyek terjemahan), ada cerita tak terduga di balik itu *sok misterius :DBertajuk Bicara Efektif Pada Anak, acara ini menghadirkan pembicara cantik dan mempesona, Becky Tumewu. Terus terang aku tertarik untuk datang ya karena pembicaranya yang menarik ini. Aku pun tak kecewa saat acara berlangsung, semuanya tersusun rapi. Jadwal acara tepat, mba Becky membawakan kiat-kiat berbicara efektif pada anak secara to the point, dapat tabungan seratus ribu hanya dengan menebus undangan sebesar lima puluh ribu, goodie bag exclusive, waaahh.... banyak sekali yang kudapat hari itu.
Ceritanya masuk acara makan siang nih sebelum sesi foto bersama dengan mba Becky seperti terpampang di atas. Ambil makan dan bawa balik ke meja lagi, aaahh....pasti lebih menyenangkan daripada makan sambil berdiri di luar. Bener saja, ibu-ibu dan bapak-bapak peserta talkshow ini kembali ke meja masing-masing untuk melanjutkan 'hang out' dengan teman semeja. Ups, mejaku koq malah sudah ditempati orang lain. Akhirnya ngungsi deh ke meja di sebelahnya.
Sembari makan aku menunggu kesempatan untuk bisa promosi dagangan rajutku, seperti yang tadi kulakukan di mejaku semula. Tadi lumayanlah, bros-bros rajut aneka rupa bisa keluar dari kantong penyimpanan, plus tukar no telpon dan pin BB (bisnis akan berlanjut rupanya hehehe....). Kesempatan itu rupanya tak bisa dinanti, harus aktif nih sepertinya. Sok kenal sok akrab saja akhirnya aku nimbrung pada pembicaraan rekan semeja. Berhubung style sok akrab dan humorisku mengena (ciee cieeee...) akhirnya aku bisa berkenalan dengan mba Hidayah dan mba Apik. Bincang sana bincang sini akhirnya aku bisa juga memperkenalkan produk rajutku pada mereka. Mba Hidayah alias Mba Wati ini pun memperkenalkan komunitas yang dia ikuti yaitu Ibu Ibu Doyan Nulis.
Wah, apaan tuh? tanyaku saat itu. Aku dipersilakan gabung saja di grup FB dengan nama serupa. Oke lah, tambah kenalan pasti juga tambah wawasan dan rejeki. Gabunglah aku ke sana. Nah, di kemudian hari baru lah aku sadari bahwa moment di atas adalah awal perkenalanku dengan IIDN.
Pertama gabung aku cuma menyimak saja 'lalu lintas informasi' yang ada di grup FB milik IIDN Semarang. Baru berani ikutan kopdar pada 20 Mei 2012 saat salah seorang anggota IIDN, mba Aan Diha mempublikasikan acara talkshow parenting dengan tema Seni Membangun Karakter Anak dengan Cinta Yang Berpikir, sekaligus bedah buku dengan judul Cinta Yang Berpikir bersama penulisnya langsung, mba Ellen Kristi, MHum. Materinya absolutely amazing, great, wacana luar biasa tentang sistem pembentukan karakter anak. Pada saat mengikuti acara ini, walaupun sudah gabung di grup IIDN, namun terus terang aku belum mengenal secara pribadi masing-masing anggota IIDN Semarang ini. Yah, biasa, sok kenal dan sok akrab lagi deh jurusnya. Berhubung datang paling awal, bantu-bantuin mba Aan aja nyiapin tempat. Geser-geser tempat duduk untuk mendapatkan angle yang baik, menata penganan dan minuman di masing-masing meja dan kenalan dikit dengan mb Aan beserta suami dan gadis kecilnya Sophie. Baru lah di akhir acara bisa berkenalan lebih jauh dengan anggota IIDNS yang lain, yaitu mak Dewi Rieka, Fenty, Wuri, mba Wati dan Taro. Ya, pada waktu itu kenalnya ya baru beberapa orang ini.
Setelah acara tersebut aku makin sering mengikuti informasi dari komunitas emak-emak keren ini. Beberapa kali mereka kopdar namun aku belum pede untuk ikutan. Ngeper kalau orang Jawa bilang, lha kebanyakan udah pada penulis handal. Udah ada yang bisa bikin novel sendiri, ada penulis buku pelajaran, penulis artikel di media massa, wuuiihh keren beud lah kata anak muda sekarang ;)
Mulai tergerak untuk makin aktif menimba ilmu nulis dari anggota-anggota yang lebih dahulu join di komunitas ini, aku pun memberanikan diri untuk kopdar lagi dengan emak-emak IIDNS. Pas ada event yang diadakan oleh emak-emak keren ini, pelatihan menulis wisata. Enggak tanggung-tanggung, mengundang kang Gol A Gong euuyy.... sip tenan. Pesertanya lumayan banyak, tidak hanya dari anggota IIDN saja, namun peserta di luar IIDN juga banyak.
25 November 2012, Pelatihan Menulis Wisata bersama Gol A Gong |
Di event itu aku tak terlalu bisa membantu banyak. Terkendala susahnya 'cabut' dari kantor, aku hanya bisa bantu nyumbang 'sponsor', kebetulan ada teman kuliah yang punya usaha homespa. Lumayan lah, dapet 5 voucher free perawatan. Ajaibnya, empat dari lima voucher ini jatuh ke tangan panitia, ya maksudnya anggota IIDNS ini. Taro, Rahmi, Wuri dan akuuuuu... hihihii, lumayan untuk pengobat kepenatan menyiapkan acara ini. Selain itu ada juga mantan teman kuliah yang kerja di Sindo Radio, jadi bisa dicolek-colek juga untuk meramaikan publikasi acara ini. Tadinya juga mau nembusi Kompas TV, namun rupanya approach ke media TV tak semudah yang dibayangkan heheheee... maybe next time .
Setelah itu makin ketagihan deh untuk 'meet n great' ;) Beberapa acara kopdar sekaligus sharing maupun bedah buku berurutan kuikuti. Sungguh keren dan luar biasa semua teman-temanku ini. Karya-karya mereka sudah 'pating tlecek' dimana-mana :)
Yang ini karya-karya ketua suku IIDN Semarang, siapa lagi kalau bukan emaknya anak kos dodol, mak Dewi Rieka Kustiantari. Seru banget deh baca novel-novel Anak Kos Dodol, juga novel single maupun barengan lainnya. Berburu aneka buku dari emak gokil ini seakan tiada habisnya, sampai-sampai pernah nemu buku dengan tulisan gokilnya di tahun 2008. Enggak nyangka, tampilan luar kayaknya woles-woles aja, eeeh taunya gokil. Gile lu mak xixixiii... *toss
Ada juga nih karya-karya mak Aan Diha. Tak cuma piawai novel dan buku anak, emak yang satu ini juga langganan hadir di berbagai media massa. Tulisannya mulai dari masalah parenting, tempat wisata sampai cerita anak-anak. Weleh weleeehh, borongan bener maaakkk :) Heibat tenan *thumbs up
Karya-karya emak yang lain pun juga 'bertebaran', tidak semua bisa kuupload di sini karena saking banyaknya. Di antaranya aja nih ya yang bisa kusebut. Berbagai artikel di surat kabar oleh mba Nonie Arnee, cerpen-cerpen dari mba Lara Ahmad, tulisan mak Wati di Paras, cerpen karya mba Pipiek Isfianti di tabloid Cempaka, buku-buku matematika karya mba Rohma Mauhibah, novel Tiga Kecoak Pahlawan-nya mba Widya Rosanti. Yang baru-baru ini launching via radio maupun bedah buku di tobuk adalah buku 101 Bisnis Online Terlaris, dua diantara penulisnya adalah mba Dian Nafi dan Wuri Nugraeni. Luar biasa kan keaktifan menulis emak-emah yahud ini. Belum lagi terhitung yang blogger sejati macam mak Rahmi Aziza. Sungguh semua kehebatan mereka ini bikin aku terkagum-kagum.
Panas dong ya tentunya ngeliat munculnya karya teman-teman yang silih berganti hadir. Akrab di grup fesbuk tentunya juga makin mengikuti sepak terjang kepenulisan anggota grup yang lain. Pada wira wiri aja tuh tulisan emak-emak IIDN Semarang. Aku pun jadi tergerak untuk makin rajin latihan menulis di antara padatnya jam kerja, tak hanya jam kerja di kantor, tetapi jam kerja momong bocah di rumah :D Alhasil, meskipun baru bisa nongol di antologi via indie publisher, tulisan pertamaku pun bisa dibaca oleh teman-teman yang rela memesan buku ini
Mencoba peruntungan, beberapa kali ikutan event antologi lagi. Satu naskah tentang hijab, satu lagi tentang pernikahan. Kedua naskah ini masuk di dua penerbit indie yang berbeda. Sayang sekali hingga kini belum juga diterbitkan, jadi gak bisa pamer kan??? *digetok panci ama emak-emak hehee... Tetap semangat lah diriku, walaupun bisanya baru ikutan event-event antologi begitu. Untuk nulis buku sendiri belum kuat, masih newbie ini :) Lumayan juga pas penerbit Gradien Mediatama bikin event My Stupid Boss Fans 2, dua naskah yang kukirim lolos semua. Kini baru proses akan digarap oleh host penulis novel asalnya. Satu langkah kecilku berkat semangat teman-teman di IIDN Semarang.
Tak lupa juga aku bergabung dengan IIDN pusat, meskipun belum pernah jumpa. Ada Teh Indari Mastuti dan Teh Lygia Pecanduhujan. Sebelumnya pernah juga ngikutin info pas Teh Gya tinggal di Semarang, pas sebelum lahiran Ipang. Maaf banget ya Teh Gya, dulu belum sempat kenalan :)
Terima kasih yang tak terhingga tentunya untuk semua teman di IIDN yang tiap hari memompakan semangat menulis. Enggak nyangka banget, aku yang dulunya pekerja kantor yang hampir tak punya waktu luang, sekarang jadi suka menulis dan terus belajar dari yang lebih piawai. Jadi punya 'me time' yang sangat bermanfaat. Because of IIDN lah pokoknya. Punya obsesi nih suatu saat bisa nulis novel sendiri, mungkin tidak dalam waktu dekat, masih 'hard learning' nih. But someday... someday... doain dan bantuin ya emak-emak tercinta. Nice to meet all great moms here
RE-POST tulisan bulan Maret 2013
Waaa..keren ihh foto dan story na, semoga makin byk pecah telur ya maak karyanya, didoain bisa terbit buku solo or duet dgn vivi geulis aamiin....go go...
BalasHapusMasuin ke blog iidn smg maak..jgn lupa link blogmu yaaa nuhuun..
BalasHapusSenang punya temen kayak mbak *muach. moga makin sukses jualan dan nulis ya...
BalasHapusAamiin doa-doanya ya Mak Dew and Wuri, segala yang terbaik juga untuk kalian. Tolong aku terus dibantuin biar bisa nulis yang bagus dan menjual ya xixixiiii
BalasHapusWah,..mantap mbakyu,..semangat, maju terus, sukses selalu
BalasHapuswaduh, senengnya dipuji ibu bisnis cantik satu ini... sukses terus juga ya untuk Studio Sapi-nya ya jeng Diah
BalasHapusAda nama saya disebut mba Uniek :-)
BalasHapuseh, ada mb Rohma ;) setelah dikomen kuliat lagi postinganku, ternyata nama mb Rohma belum ke-link ke akun fb nya xixixiii... ngapunten nggih mba. Dengan ini kesalahan telah dibetulkan :D
BalasHapusWah mbak Uniek, udah punya buku???
BalasHapusSelamat ya mbak, maaf baru tau,hehhe
Semoga makin sukses untuk semua hal yang dilakoni
Aamiin
Luv U Mbak
matur nuwun untuk doanya mb Elly. Bukan punya buku mba, baru bisa jadi salah satu kontributor aja di novel antologi :)
BalasHapusSemoga mba Elly juga makin sukses dlm segala hal ya
keren mbak.. foto2nya yummy abiis.. pengen bisa bikin yang begitu deh :)
BalasHapuspake aplikasi online Pho.to mba, coba aja
BalasHapusterima kasih sdh mampir