Bayang lekuk ala Spanish guitar itu terus menghantui pikiranku. Ah, Detienne, kamu bikin iri deh. Bisa banget sih punya badan seksi dan semok begitu. Aku? aku? Serasa ingin kusingkirkan semua kaca pengilon yang ada di dekatku. Hiks, menangis tiada henti dalam hati setiap ingat Detienne dan lekuk pinggangnya.
Bentuk alismu pun sempurna. Pernah kau bercerita, saat liburan kau mencoba yang namanya sulam alis. Ealah, ternyata tak cuma kain ya yang bisa disulam. Aku tak mampu membayangkan kengerian saat kau menyulam alismu, Detienne. Kengerian yang sebenarnya lebih terfokus pada sejumlah uang yang kau pakai untuk itu. Sekali sulam alis berarti anak-anakku tak makan, Nona Cantik.
Detienne Imajiner |
Teringat lagi saat kau tengok megahnya Menara Eiffel dan tak lupa kau oleh-olehkan padaku parfum cantik dengan kemasan persis seperti menara itu. Pun kala kauceritakan perjalananmu keliling Eropa dengan mata berbinar-binar dan senyum mengembang, sambil sesekali mengibaskan rambut pirangmu yang indah. Belum lagi kulitmu yang putih mulus itu, Detienne. Bener-bener bikin
kesel. Aku telah susah payah menutupi tanganku dengan kaos tangan
saat pulang-pergi dari rumah ke pabrik agar tak terkena sengatan
matahari. Tetapi tetap saja tubuhku ini gosong dan mangkak tidak keruan.
Njengkelke tau ndaaakk...
Oh, Detienne, kau tak pernah tau, sering kuhabiskan hariku dengan
berkhayal andai saja aku menjadi dirimu. Pasti aku tak perlu susah-susah
bekerja seperti ini. Kau memang bekerja, tapi kurasa itu hanya
formalitas saja. Kau bekerja di perusahaan abangmu, berbagai
fasilitas dan dispensasi kaudapat. Bahkan kau bisa bebas travelling
kemana saja saat hari kerja sedang berlangsung. Tuh, enak kan? Kalau
jadi dirimu, akan kuminta abang untuk memberiku uang saku
keliling dunia. Aku kan ingin lihat Great Barrier Reef secara langsung.
Belum lagi Taj Mahal nan eksotik. Terus keliling kota dengan Gondola di
Venice, wuiihhh.... so romantic. Apalagi kalau bisa singgah di Kremlin dan Red Square-nya, ingin kubayangkan bagaimana rasanya menjadi Tsarina yang dulu
bermukim di sana..
Seandainya aku jadi kamu ya Detienne, aku tak perlu buru-buru membuat laporan, sering berkutat dengan keringat di lapangan agar kau bisa segera memberikan laporan itu ke boss-ku, yang juga sekaligus abangmu itu. Aku bisa duduk terus di kantor yang adem, menikmati lagu-lagu Mandarin kesukaanmu, sembari download game-game menarik yang biasa kaumainkan sesuka hati.
Andai aku jadi dirimu, Detienne, aku bisa pilih salah satu cowok bule koleksimu. Kamu memang punya beberapa pacar bule, tapi hingga kini tak satupun kau pilih untuk jadi pendamping. Andai kamu itu aku, pasti sudah dari dulu aku punya anak-anak berhidung mancung dan berambut pirang.
Setiap malam menjelang, saat capek-capek melanda badan, paling enak berkhayal menjadi dirimu, Detienne. Hidup serba mudah, mau apa saja dituruti abangmu itu, pulang-pergi ke pabrik pakai antar jemput. Bahkan kadang supir antar jemput pabrik tadi kausuruh antar ke salon untuk rebonding ataupun facial. Ish isshh... kau bikin aku ngiri, Detienne.
Mbak, kapan ya aku bisa punya anak-anak yang lucu seperti dirimu. Sudah kumplit pula laki perempuan. Yang sulung cewek, manis imut kayak mbak. Terus adeknya cowok cakep, lucu nggemesin. Doain aku dong mbak biar bisa segera menikah dan punya momongan.
Lamunanku buyar saat Detienne mengatakan kalimat itu. Saat aku mengkhayalkan dirinya hingga ke langit sap tujuh, ternyata dia masih setia duduk di depanku. Semula sih dia minta diajari cara-cara menyusun laporan yang baik untuk direksi. Namun keterusan curcol kemana-mana. Tatapan matanya sendu dan penuh rasa iri saat melihat potret kedua anakku yang kujadikan wall screen. Khayalanku pun tumbang dalam sekejap.
terima kasih Mak sudah ikutan GA sayaaaaaaaaaaaaaaaa
BalasHapussama2 mak, semoga sukses GAnya :)
HapusRumput tetangga memang "cuma" kelihatan lebih hijau ya mak :D
BalasHapusapa masih kurang... to mbak..?
BalasHapuskomen apa sih...???
namanya juga berkhayal to mas Insan, yo seheboh-hebohnya lah. ngiler sana-sini sampe dleweran hihihiiiii :D
HapusTetep ayuan sampean kok mbak.. suer deh.. hehehe
BalasHapussukses GA-nya yo.. salam buat Entin wkwkwk
halah halaaahh...langsung sesek kabeh kudungku :D
Hapussuwun yo sam, semoga sukses juga ikutan GA-nya emak Noofa ini. sori salam buat Entin kagak bisa disampein, ybs sedang keliling dunia lagi ;)
Semoga berjaya dalam GA nya..
BalasHapusterima kasih banyak, semoga sukses juga ya
Hapusbaru pertama berkunjung hihihihi
BalasHapushai mama Enjuuuuu...
HapusAiih.. mbak Uniek, itu foto yang dilayar monitor keren banget.
BalasHapusterima kasih Bunda Lahfy, itu hasil jepretan si ayah, lumayan anak istrinya bisa numpang narsis :D
HapusDetienne layak iri padamu mbak...
BalasHapusGudlak utk GAnya yaaa...