Siapa yang suka harpitnas? Itu
tuh, hari kejepit nasional. Kemarin libur, tapi hari ini masuk, padahal besok
ketemu tanggal merah lagi. Hari yang paling tidak aku suka bagaikan membenci
cewek-cewek hobi php (pemberi harapan palsu). Sekaligus mendorong aku giat belajar demi cita-cita
menjadi pengusaha spesialis percetakan kalender. Kelak dengan jabatanku sebagai
direktur utama, seluruh harpitnas akan menggunakan warna merah. Sayangnya, aku
mengawali harpitnas kali ini dengan hujan kesialan, seakan dewi fortuna tengah
cuti liburan ke Timbuktu.
Sumber sialku sebenarnya adalah
si Tyrannosaurus. Dia bukan hewan peliharaan, tapi kendaraan roda empat yang
suara mesinnya mirip singa kelaparan tujuh hari. Belum lagi Pakdhe Juki, supir pribadi, baru tahu kalau
ban mobil bocor. Apalagi ban serep ternyata semalam menjadi camilan pesta para
tikus rumah. Untuk sementara, si Tyrannosurus rawat inap dulu di bengkel
terdekat.