Sobat pernah merasakan ketar-ketir di saat benar-benar membutuhkan bantuan gadget namun tanpa disadari kondisi gadget sedang low battery? Padahal sudah merasa nge-charge full semalam, eh pas kondisi urgent malah baterainya nge-drop. Pasti jengkel banget ya.
Aku sering banget mengalami hal seperti ini. Satu telepon selular (ponsel) tua milikku plus satu buah smartphone yang harganya 'miring' sering bikin jengkel manakala dibutuhkan. Baterainya tiba-tiba sudah tinggal satu garis tipis, kadang-kadang malah jadi kedip-kedip saat digunakan untuk menelpon ataupun ber-chatting ria dengan suami. Tadi saat tidak dipakai baik-baik saja, eh begitu dipakai kok malah nge-drop, gimana sih? Gubraaakkk...ya iya lah, tidak dipakai ya awet baterainya :D
Eee... jangan bilang gitu dulu dong, aku salah satu orang yang memang butuh ponsel yang baterainya awet untuk sering-sering berkomunikasi dengan suami. Yang pertama, kami berdua sama-sama bekerja, jadi memang harus kontinyu untuk memantau anak-anak di rumah. Terkadang saat si kecil terlalu lama bermain game di rumah, sedangkan si bibik sudah kewalahan untuk memberitahunya, saat itulah kami berdua harus pasang strategi untuk mengatasi kebandelan si kecil. Tak sekedar via messenger, kami pun kerap harus bertelpon langsung untuk mencari solusi bersama.
Yang kedua, suami bekerja sendiri / tanpa bos, jadi harus ulet kesana kemari mencari 'obyekan'. Resikonya ya tentu saja jadi sering sekali ke luar kota. Nah, bila di dalam kota saja kami sering kontak apalagi saat seperti ini. Selain urusan anak-anak yang kami diskusikan, tentu saja memantau kondisi suami juga perlu. Apalagi suami sudah beberapa kali sakit cukup berat karena kurang mampu menjaga kondisi badan. Terlalu capek bekerja yang dibarengi dengan tidak tertibnya mengatur jam makan. Ini perlu pengawasan khusus dari 'ibu asrama' tentunya :D Meskipun sering bikin cemas seperti ini,
I want you to know my darling : To me you are perfect. Ya
perfect bikin rindunya, ya
perfect bikin cemasnya :D
Selain berkomunikasi dengan suami, sebenarnya smartphone amat kubutuhkan untuk urusan kantor maupun bisnis pribadi. Di samping bekerja full time di sebuah perusahaan manufaktur wood working, aku pun punya bisnis kecil-kecilan knitted accessories. Padatnya waktu di kantor tidak memungkinkanku untuk memiliki toko offline saat ini. Jadilah usahaku ini kujalankan seratus persen online. Mulai dari mengunggah foto produk hingga melayani berbagai pesanan maupun sekedar tanya jawab dengan calon pembeli. Oleh karena itu kehadiran si smartphone yang unggul merupakan urgensi tersendiri untukku.
Sayangnya ya itu, smartphone yang sekarang kumiliki sekarang kok sering nge-drop. Padahal juga belum lama-lama amat belinya. Jadi lirak-lirik untuk memiliki yang jauh lebih canggih kalau gini dong. Walhasil, galau level dewa saat melihat si Learning from You ini :
LG G2 : To me you are perfect, sama perfect-nya dengan suamiku, yang selalu ada di saat aku membutuhkannya, baik melalui keberadaannya secara fisik maupun secara dukungan moril di saat sedang berjauhan. Si G2 ini juga memiliki kualifikasi selalu siaga saat dibutuhkan. Dengan baterai SiO+ 3000 mAh, G2 sepertinya pantas untuk menjadi andalan utama. Tak seperti ponselku yang berbaterai Li-Ion saat ini, sering bikin aku mati gaya di saat butuh mengakses beberapa fiturnya untuk berbagai kepentingan. Dulu aku beli ponselku ini karena body-nya yang slim, gampang dibawa kemana-mana. Tapi ya itu, ternyata ketahanan baterainya tak bisa diandalkan. Sedangkan G2 berbeda, meskipun body-nya super slim (spesifikasi bisa ditengok langsung di LG G2) ternyata daya tahan baterainya luar biasa. Step-design dan anoda silikonnya membuat G2 mampu mencapai kapasitas penyimpanan daya yang maksimum. Didukung adanya chipset GRAM, penggunaan energi baterai bisa direduksi sebesar 10%. Inilah yang membuat G2 menjadi jawara dalam hal ketahanan baterai.
Masih dengan si G2 nih, masih tak percaya dengan berbagai keunggulannya? Lebih baik memang dicontohkan dengan kondisi keseharian saja ya. Ini nih, seperti yang sudah kusebutkan di atas, aku memiliki usaha rumahan memproduksi aksesoris dari bahan rajut. Cantik, meriah dan cute untuk baby girl maupun gadis remaja, sekaligus cool dan anggun sebagai pelengkap tampilan muslimah (untuk produk tertentu) dan wanita dewasa pada umumnya. Selama ini aku hanya mengandalkan kamera 3MP dari ponselku saja. Lumayan sih, tapi kalau dibandingkan dengan yang ini ya jauuuuhhhh....
Eits... ada OIS-nya nih si G2,
Optical Image Stabilizer yang merupakan terobosan teknologi dari LG G2. Dengan OIS ini, saat memotret kini bukan lagi menjadi saat yang menegangkan. Bahkan dengan getaran dan gerakan alami yang kita lakukan, foto maupun video yang dihasilkan tetap tajam. 13MP pula, bener-bener high resolution deh ini. Ditambah adanya Multi Points AF yang memungkinkan menetapkan beberapa fokus foto maupun obyek bergerak sekaligus secara akurat dan cepat. Super Resolution-nya berguna untuk zooming tanpa kehilangan kualitas gambar agar detail tetap terjaga. Semula aku terobsesi ingin memiliki kamera digital sebagai penunjang usaha rumahanku ini. Namun kalau bisa dapet LG G2 yang memiliki berbagai fungsi, salah satunya ya kamera beresolusi tinggi, ngapain lagi pusing mikirin punya kamera tersendiri. Boros tempat penyimpanan.
Selain itu aku hobi sekali foto, baik bersama teman maupun keluarga. Pergi kemana pun inginnya selalu mengabadikan moment yang sedang dialami, bisa saja kan moment itu nantinya akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup. Tapi sering diomelin sama temen nih gara-gara foto yang dihasilkan blur ataupun kurang pencahayaan. Yah, gimana lagi, namanya pengin cepet-cepet, bawaannya jeprat jepret sekenanya saja kan? Kalau goyang sedikit ya itu resikonya.
Lagian kamera smartphone-ku ini sebenarnya juga sudah dilengkapi
flash untuk mensiasati kondisi yang gelap. Tapi tetap saja sering tak mampu
capture yang romantis saat
candle light dinner, awawawww.... sedihnya. Setting kamera untuk night mode memang ada sih di situ, namun setting model ini juga perlu diimbangi dengan konsentrasi tinggi agar tidak goyang-goyang tangan kita saat pengambilan gambar. Repot bener yak? Beda banget dengan G2 yang ada OIS-nya ini. Meskipun saat kita menggenggam LG G2 tak terlalu kokoh (kadang bernapas pun bikin kamera goyang, percaya kan?) hasil fotonya tetap tajam.
Habis potrat-potret tentu saja yang tak kalah mengasyikkan ya melihat hasilnya di folder media yang terdapat di smartphone-ku. Eh, kok ternyata sering memandang foto yang kurang maksimal gara-gara screen yang terbatas. Maunya sih punya yang bisa
display sesempurna ini :
Tentu saja, mana bisa gak bening dan foto sesuai kondisi sebenarnya. Lha wong G2 ini punya 5.2" Full HD IPS, menjadikan gambar sesuai warna aslinya, tulisan tajam sempurna terbaca, serta detail tampilan yang terdefinisikan secara akurat berkat resolusi 423 piksel per inch. Pasti foto maupun video yang terekam di dalamnya akan tampil sesuai kenyataan. Tak hanya aku yang hobi menikmati foto dan video, anak-anak pun juga sering meng'intervensi' ponselku bila di rumah. Yah, sekedar melihat foto mereka pas jalan-jalan, foto di rumah ataupun sekedar
dine-out.
Nah ini nih yang rada bahaya, anak-anak jadi bisa mengakses fitur lain yang kebetulan sedang kubuka. Jadi kehapus deh file-nya, hiks hiks... Kadang berupa foto produk, kadang juga file penting dari kantor. Duh, mau marah ya tidak bisa, namanya juga anak-anak. Yang salah kan aku sendiri, meletakkan ponsel sembarangan.
Pada LG G2 ada satu fitur yang memungkinkan pengaturan Guest Mode, dimana selain user utama (yaitu diriku sendiri) hanya bisa mengakses menu tertentu saja. Tujuannya ya itu tadi, menghindari resiko terganggunya aktivitas di ponsel yang tengah kita kerjakan.
|
cara setting Guest Mode, created by Uniek |
Wah, sampai di sini saja aku sudah terpesona level dewa pada G2. Si ibu narsis ini (julukan teman-temanku gara-gara hobi foto) memang memiliki kegemaran melihat-lihat koleksi fotonya sembari membuka fitur lain di ponsel. Biasanya buka email sekaligus melihat foto, chatting ataupun browsing secara bersamaan. Akibatnya si smartphone itu jadi lemot deh. Smartphone yang nggak smart ya kalau begini caranya? ;)
Berharap si smartphone ini bisa kayak G2 yang
seamless alias mulus tanpa
lag time saat meng-handle beberapa aplikasi sekaligus. G2 menggunakan processor Qualcomm® Snapdragon™ 800 dengan CPU Quad-core 2.26 Ghz. Pembagian tugas secara efisien keempat
core ini tidak hanya membuat G2 mampu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, namun juga meningkatkan hingga 50% kinerja grafis dan mempercepat
speed yang dimiliki oleh CPU itu sendiri.
Selain berurusan dengan grafis, ternyata si G2 ini jitu banget loh untuk audionya. Tingkat
clarity yang didasari oleh High Quality Sound-nya setanding dengan foto beresolusi tinggi yang dihasilkan oleh kamera seperti yang telah disebutkan di atas. Setiap kali mendengarkan musik dengan G2, kita tak akan lagi kehilangan tone-tone manis, suara penyanyi yang lembut, atau bahkan detail instrumen lain yang biasanya dinikmati oleh penggila musik. Pas banget nih untukku yang sering mendengarkan musik sembari mengerjakan beberapa tugas kantor. Tak bisa kubayangkan saat getaran bass yang pas dari Roedyanto Wasito-nya Emerald, petikan gitar Lee Ritenour, gesekan violin Vanessa Mae, tiupan saxophone Dave Koz ataupun suara tenor Phil Perry yang hanya samar-samar terdengar gara-gara MP3 player ecek-ecek maupun sistem audio di ponsel lamaku yang memang tidak dikhususkan untuk penikmat musik. Yah, pasti bukan pengalaman yang menyenangkan bagi
music-addicts seperti diriku saat menemui penurunan kualitas audio dari
music player yang sedang dimainkan.
I need you LG G2 : to me you are perfect *
menangis desperate mengharapkan sumbangan G2, menjerit bombastis, sembari menghindar dari sepatu melayang admin LG G2 blog competition :D
Nah, bila pada kamera fitur Super Resolution berguna untuk zooming gambar tanpa kehilangan kualitasnya, di sisi audio G2 memiliki Audio Zoom. Audio Zoom digunakan untuk memfokuskan suara pada obyek tertentu di saat kita sedang melakukan recording video.Fitur unik ini mengandalkan 3 mikropon yang bertugas untuk menonjolkan suara dari obyek utama yang kita inginkan sekaligus meredam suara berisik di sekitarnya. Bisa disimak tutorialnya pada video yang kusertakan di atas. Canggih yaaaa.... *
ngiler.com pengin segera punya :)
Merekam video jadi menyenangkan ya bila ada fitur secangih tadi. Apalagi bila kita yang merekam bisa ikutan masuk ke video yang sedang dibuat itu. Hah? Memang bisa ya?
Bisa dong, G2 punya fitur Dual Recording / Dual Camera yang memungkinkan kita menjadi 'aktor' pula di video yang sedang direkam meskipun saat itu kita berada di belakang kamera. Fitur canggih ini memungkinkan kita menghidupkan kamera depan dan belakang secara bersamaan. Ini berlaku baik untuk pengambilan foto maupun merekam video, menggunakan teknologi picture-inpicture yang menempatkan wajah kita di foto maupun video yang sedang kita jepret / rekam.
Mau tau lagi fitur canggih G2 dalam hal rekam-merekam ini? Masih ada lagi lhooo... jangan bosan-bosan mengeksplor G2, yang jitu untuk urusan audio visual ini. G2 masih punya Tracking Zoom saat kita ingin membuat rekaman video yang istimewa. Obyek favorit yang akan kita rekam bisa kita jadikan fokus dalam frame picture-in-picture tanpa mengabaikan obyek-obyek lainnya yang ada di sekitarnya. Obyek favorit itu tadi akan di-zoom dan ditampilkan pada layar tersendiri di atas video latar belakang.
Haduhhaduuuhh...serasa tak ada habisnya deh kalau mau mengupas satu demi satu fitur canggih dari G2. Untuk kepiawaian dalam fitur zoom, masih ada lagi yang namanya Zoom To Track, dimana saat menonton rekaman video, kita bisa menentukan obyek mana dipilih untuk diperbesar di screen G2. Seakan-akan kita masih ada di belakang kamera, melakukan zoom in dan menyaksikan obyek favorit yang sayang untuk dilewatkan secara detail. Pilihan tepat nih bila ingin memanjakan mata saat menatap paras cute si Mika X-Factor *
eh... maapin uwak yang keganjenan ini ya nak :)
Masih banyak lagi sebenarnya kehebatan si slim G2 ini. Ada KnockON yang memberi kemudahan menghidupkan layar G2 hanya dengan 2 kali mengetuk permukaannya saja. Ini sangat bermanfaat di saat tangan kita dua-duanya sedang sibuk mengerjakan berbagai hal, namun di saat yang sama tiba-tiba tersadar untuk menengok ponsel yang lagi blank screen, padahal tadi sedang digunakan untuk melihat file yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Cukup ketuk dua kali dan layar yang kita inginkan untuk segera muncul langsung tersaji di depan mata.
Kalau untukku sepertinya yang tak kalah pentingnya ini nih, fitur Capture Plus dan Clip Tray. Fiture capture di ponsel rata-rata hanya sebatas menangkap gambar yang ada di layar saja. Tapi bukan seperti itu yang berlaku di G2. Si ramping menawan ini tak hanya melakukan screen capture, namun lebih jauh G2 bisa menyimpan screen shot satu halaman full dari web page yang kita kehendaki.
Coba diklik dulu itu embed videonya, agar tau ke arah mana nanti pembicaraanku di penghujung artikel ini. ;) Setelah melakukan Capture Plus, hasil capture tadi bisa disimpan dalam Clip Tray, penyimpan aneka file yang mempermudah kita untuk menambahkan berbagai item yang berbeda ke dalamnya. Item-item ini nantinya bisa disertakan ke dalam email, postingan, dokumen maupun pesan.
Melalui fitur terakhir yang kubahas ini, aku punya kesempatan menyimpan berbagai informasi destinasi wisata yang terkumpul dari beberapa web travelling. Simpan di Clip Tray dan tinggal tunjukkan deh ke suami sembari berkata, "Kayaknya sudah waktunya nih pergi ke sini Yah, keren dan romantis lho untuk
second honeymoon. Kan akhir bulan September ini nanti
wedding anniv kita yang kesepuluh". Bagaimana, tidak kelihatan licik kan? Tak terlalu mencolok kan triknya? :D
Semoga semesta mendengar doa-doaku. Oh
LG G2 : to me you are perfect.
Come to me, my baby...
Note :
Semua gambar dan keterangan tentang G2 diambil dari web resmi LG :
www.lg.com/global/g2