Sebelum bertanya-tanya tentang sabun mandi ini, aku ingin bertanya lebih dulu, siapa di sini yang jarang mandi? Ups.... bukan, maaf. Maksudku siapa yang lebih memilih untuk mandi tanpa sabun? Misalnya pake batu gitu... ;) Nah, untuk yang pakai sabun mandi, suka yang batangan atau sabun cair? *widiiww...banyak nanyak, emang siapa loe :p
Sekarang kayaknya lebih praktis ya bila memilih sabun mandi cair. Selain menghasilkan busa lebih berlimpah, sabun mandi jenis ini bisa 'dinikmati' hingga tetes terakhir. Yup, kalau perlu dikoret-koret dan di-mix dengan air agar masih bisa menikmati sensasi mandi busa meskipun hanya dengan 'sak-encrit' tetesan ;) Sama kan bila kita masih punya stok shampoo. Dengan kandungan cairan yang lebih kental, saat shampoo hampir habis perlu diletakkan dengan posisi tutup botol / tube secara terbalik, agar sisa shampoo nantinya gampang digunakan.
Nah, untuk sabun mandi batangan tentunya agak lebih sulit nih agar bisa menggunakannya hingga 'serpih' terakhir. Bagi yang masih gemar menggunakan sabun mandi jenis ini pasti tau kan, bila sabun sudah tinggal sedikit, akan sangat sulit untuk memegangnya. Ada yang bilang begini : Ya udah, buang saja, gitu aja kok repot, jangan kayak orang susah gitu loh. Eits, belum tau dia kalau terlalu suka membuang barang dengan kandungan kimia di dalamnya, kan bisa makin memperberat bumi untuk bernapas. Tul kan?
Lalu...laluuu... apa yang harus dilakukan? *dramatis ala drama queen :)
Ada banyak cara untuk memaksimalkan sabun mandi batangan sisa. Bila kita search di berbagai web yang mengulas tentang hasta karya, pasti akan dengan mudah ditemukan macam-macam trik untuk mengolah sisa sabun ini menjadi sesuatu yang cantik. Contohnya ini nih, bunga cantik warna pink yang ada di samping. Siapa sangka kalau itu terbuat dari sisa sabun? Keren banget yaaa.... Aku sampai terbayang-bayang nih kapan bisa buat kerajinan tangan model begitu. Jadi misalnya pas di kantor kehabisan sabun cuci tangan kan bisa dipetik barang satu kuntum hehehee... ngirit boooo....
Bila tak sanggup menjadikan hasil karya yang indah seperti gambar di atas, tak usah stress ya, apalagi sampai kurus kering gak doyan makan. Lakukan yang paling simpel saja. Kayak yang kulakukan nih. Caranya?
Pertama, lekatkan sisa-sisa sabun mandi batangan tadi. Tuh seperti di gambar samping ini. Ada yang berwarna hijau, ada yang putih, ada pula yang biru. Cuanteeekk kan? ;) Tinggal tekan-tekan saja hingga menempel dengan erat. Siap digunakan lagi deeehh...
Namun ada satu kelemahan dari cara yang pertama ini. Nanti saat gabungan sabun ini mulai menipis, tragedi 'sulit dipegang' akan kembali terjadi. Jadi, gimana dooonkkk.... *pake mulut manyun biar dramatis
Perhatikan ya cara yang kedua ini. Ambillah batu gosok atau batu kali yang acapkali dijual di berbagai supermarket ataupun aneka brand kosmetik yang didistribusikan secara MLM. Silakan jadikan batu gosok itu sebagai alas dan tekan-tekan sabun mandi di atasnya. Gunakan sisi yang ada sabunnya saja ya untuk mandi, jangan batunya, bisa lecet-lecet nanti :D
Bila ngeri membayangkan cara tadi, bisa dicoba opsi yang lain. Tau grenjeng kan? Yang biasa ada di kemasan rokok ataupun permen coklat itu loh. Bisa tuh dimanfaatkan sebagai media untuk menempelkan sisa-sisa sabun batangan yang sudah mulai menipis tadi. Sabun akan menempel erat di media kertas grenjeng tadi. Relatif lebih aman lah saat digunakan. Sabun pun akan makin maksimal untuk digunakan.
Pelit kah langkah-langkat di atas? Bukannya sabun batangan itu murah harganya, ngapain sampe segitunya amat ya ;) Wohoooo... Ini bukan irit bin pelit loh. Langkah 'ngirit' yang tampaknya tak berarti tadi sungguh membantu bumi kita untuk sedikit terbebas dari limbah sabun batangan yang kian hari kian menumpuk. Bila tak sanggup menjadikan sabun mandi tadi menjadi karya yang bermanfaat (sebagai contoh hiasan meja bunga pink tadi), bukankah mengambil langkah melindungi bumi dengan cara-cara sederhana pun juga memiliki sedikit arti? Ya untuk bumi tempat kita tinggal, ya untuk 'kesehatan' jiwa kita sendiri. Hanya jiwa yang sehat lah yang sanggup mencintai bumi tempatnya berpijak.
Janganlah malu melakukan hal-hal kecil yang kiranya memiliki sedikit arti. Yang sedikit itu juga memiliki kontribusi loh. Betul??
Note : untuk gambar pinjaman, sumber gambar ada di masing-masing foto, bila diklik langsung akan menuju link asalnya
Sekarang kayaknya lebih praktis ya bila memilih sabun mandi cair. Selain menghasilkan busa lebih berlimpah, sabun mandi jenis ini bisa 'dinikmati' hingga tetes terakhir. Yup, kalau perlu dikoret-koret dan di-mix dengan air agar masih bisa menikmati sensasi mandi busa meskipun hanya dengan 'sak-encrit' tetesan ;) Sama kan bila kita masih punya stok shampoo. Dengan kandungan cairan yang lebih kental, saat shampoo hampir habis perlu diletakkan dengan posisi tutup botol / tube secara terbalik, agar sisa shampoo nantinya gampang digunakan.
Lalu...laluuu... apa yang harus dilakukan? *dramatis ala drama queen :)
Bila tak sanggup menjadikan hasil karya yang indah seperti gambar di atas, tak usah stress ya, apalagi sampai kurus kering gak doyan makan. Lakukan yang paling simpel saja. Kayak yang kulakukan nih. Caranya?
Pertama, lekatkan sisa-sisa sabun mandi batangan tadi. Tuh seperti di gambar samping ini. Ada yang berwarna hijau, ada yang putih, ada pula yang biru. Cuanteeekk kan? ;) Tinggal tekan-tekan saja hingga menempel dengan erat. Siap digunakan lagi deeehh...
Namun ada satu kelemahan dari cara yang pertama ini. Nanti saat gabungan sabun ini mulai menipis, tragedi 'sulit dipegang' akan kembali terjadi. Jadi, gimana dooonkkk.... *pake mulut manyun biar dramatis
Perhatikan ya cara yang kedua ini. Ambillah batu gosok atau batu kali yang acapkali dijual di berbagai supermarket ataupun aneka brand kosmetik yang didistribusikan secara MLM. Silakan jadikan batu gosok itu sebagai alas dan tekan-tekan sabun mandi di atasnya. Gunakan sisi yang ada sabunnya saja ya untuk mandi, jangan batunya, bisa lecet-lecet nanti :D
Bila ngeri membayangkan cara tadi, bisa dicoba opsi yang lain. Tau grenjeng kan? Yang biasa ada di kemasan rokok ataupun permen coklat itu loh. Bisa tuh dimanfaatkan sebagai media untuk menempelkan sisa-sisa sabun batangan yang sudah mulai menipis tadi. Sabun akan menempel erat di media kertas grenjeng tadi. Relatif lebih aman lah saat digunakan. Sabun pun akan makin maksimal untuk digunakan.
Pelit kah langkah-langkat di atas? Bukannya sabun batangan itu murah harganya, ngapain sampe segitunya amat ya ;) Wohoooo... Ini bukan irit bin pelit loh. Langkah 'ngirit' yang tampaknya tak berarti tadi sungguh membantu bumi kita untuk sedikit terbebas dari limbah sabun batangan yang kian hari kian menumpuk. Bila tak sanggup menjadikan sabun mandi tadi menjadi karya yang bermanfaat (sebagai contoh hiasan meja bunga pink tadi), bukankah mengambil langkah melindungi bumi dengan cara-cara sederhana pun juga memiliki sedikit arti? Ya untuk bumi tempat kita tinggal, ya untuk 'kesehatan' jiwa kita sendiri. Hanya jiwa yang sehat lah yang sanggup mencintai bumi tempatnya berpijak.
Janganlah malu melakukan hal-hal kecil yang kiranya memiliki sedikit arti. Yang sedikit itu juga memiliki kontribusi loh. Betul??
Note : untuk gambar pinjaman, sumber gambar ada di masing-masing foto, bila diklik langsung akan menuju link asalnya
siip.... tips irit yg keren, Dik... hm, naga2nya mo nyamber hadiah niii... hehe....
BalasHapuswalah mbakyuuuu.... postingan biasa mawon niki :) suwun udah mampir ya mba
HapusHihihi baru tahu aku, Mak. Kalo tinggal sedikit, daripada sabun terpleset bak belut, aku biasanya mending buang deh#SokTajir :p
BalasHapusNah, sekarang sudah tau kan triknya. Jangan dibuang lagi, tempelin ke batu kosokan. Kalau kurang nempel ntar kupinjami amplas dengan nomor yg paling kasar :p
HapusHahaja bisa bisssaaa......mping ada batu kali dkmr mandi ;))
BalasHapusyup, manfaatkan batu kali itu semaksimal mungkin ya mba ;)
HapusKeingetan masa kecil di Semarang soal sabun yang dipendeng gepeng..hehehehe...
BalasHapusCepetnya bikin postingan ini yaa :) keren ^_^
ayo buruan posting Mba Tanty, jangan mefet2 DL ;)
HapusIde nempelin sabun di batu atau kertas itu saya baru tau. Benar-benar tak bersisa sabunya :D
BalasHapusTerima kasih sudah ikutan GA Irit tapi Bukan Pelit. Sudah terdaftar sebagai peserta. :)
Makasih Kaka Akin, semoga bermanfaat tips yang tak berarti ini :)
Hapussaya termasuk jijiian makk liat sabun numpuk"gitu hihi*sok oke dilemparin sabun batang rame"*tapi tips yang di tempelin ke batu mandi itu menarik mak hahaha kreatif aja nih si mamaakk,nice tips maak ^_^
BalasHapusXOXO
http://leeviahan.blogspot.com
yah, namanya kepepet ini :D
HapusDemi sabun batang bisa balik "primitif" :D kyk fenny mau mulai pakai sabun cair aja, yg refiil biar murah
BalasHapussemurah-murahnya refill sabun cair, tetep lebih murah sabun batangan jeng hehehee...
HapusYang ditumpuk2 itu lho Mak dah gak asing lagi. Biasanya biar lebih nempel malah dijemur juga.
BalasHapuswaduh, klo pake dijemur apa malah gak kering tuh? sakit kan ntar klo pas dipake lagi
Hapuswarnanya kayak pelangi mak, mejikuhibiniu hihihi. Grenjeng ki maksude aluminium foil yo?
BalasHapusiyup, betul sekaleee
Hapusuntuk mendapatkan grenjeng kudu beli coklat yang mahaldunk mbak.. duuhh aku gak suka coklat je..
BalasHapusbungkus permen terlalu kecil, pie jal??
iki ngeyel tenan yoh..
emang lum pernah pake grenjeng itu sih, paling menyatukan sisa2 sabun batang itu thok, kosokan pake batu juga oke.. drpada beli lulur yg mahal, tp hasile sama aja, apalagi nyewa tukang lulur di salon.. hahahahaha
coklat yg kecil sekitar 6 ribu, klo gak doyan coklatnya bisa kirim ke aku aja hihihii...
Hapusetapi luluran di salon enak juga lho, apalagi klo gretongan *teuteuuupp :D
baru tau klo yg pake bungkus rokok itu :D
BalasHapusklo nggak dapet grenjeng rokok bisa pake yg grenjeng coklat silperkuin mba :)
Hapusaku jg melakukan pengiritan yg spt itu mak pakai cara yg sabun ditempel2 jd satu itu...jd sabunnya berwarna-warni kyk pelangi....hehe
BalasHapususing to the max lah pokok'e ya Mak Irowati ;)
HapusSaya diajarin mbak ART tentang nempelin sabun. Tapi nempelin ke batu? Baru tahu saya. Kayaknya ga bisa diterapin di rumah, soalnya kalo mandi saya suka terburu2, takut salah pake sisi yang batu, hehe
BalasHapuspake yg aluminium foil di kemasan permen coklat aja klo gitu mak
HapusOia, moga sukses buat GA-nya ya, Mbak ^_^
BalasHapustingkiuuuu muah muaaahh
HapusIso ae mbak carane. hehehe...
BalasHapusdi rumahku sabun yg sudah kecil dijadikan sabun di wc. xixi
klo di rumah yg di wc malah pake sabun cair mak, rawan ketendang soalnya klo yg sabun batangan. nggak ada rak tempat sabunnya nih :)
HapusAku yo ngunuw iku Mbak...biar ngirit asal pelit eh hahahaha
BalasHapusEmang bener, hal - hal semacam ini sangat berguna di kemudian hari...contoh konkritnya, sewaktu jadi anak kost, dan jatah bulanan agak telat tragedi sabun mandi aneka warna jadi satu adalah penolong saat gawat darurat gak punya sabun, gak lucu kan mandi tanpa sabunan...gak wangi !!!! hahahaha
ahahahaaiii...Mak Lies ketauan trik ngiritnya nih jaman dulu :D
HapusHihihi sama, Mak. Saya juga suka menyatukan lagi sisa-sisa sabun batangan untuk dipakai lagi. Apalagi anak-anak itu kalau pakai sabun gak mau pakai yg ukurannya sudah kecil :D
BalasHapusBtw, ini lagi jalan-jalan di blog Mak Uniek untuk SB 2014. Good luck ya! :)
Soalnya kalau sabun yang ukuran kecil memang susah dipegang, Mak.
HapusSelamat bekerja Mak RT, semoga perhelatan ini berlangsung lancar dan penuh manfaat.
kalo ini sih irit bangeeett, haha... tapi kalo sabunnya cair gak perlu ditempel, ihihi... tinggal ditambahin air saja :D
BalasHapusliat prinsip ramah lingkungannya doonk aaahh, kan udh dijelasin it's not about money :)
HapusSaya juga maunya ditumpuk-tumpuk gitu, eh lha kok sama suami sabun yang sudah imut itu dicemplungin ke wc, buat pengharum wc katanya :D
BalasHapuspengharum wc pake sabun?
HapusWahau... ide baru dengan batu gosok :D
BalasHapusiyeee..yuk ayuk gosok gosoookk... ;)
Hapustips nya boleh dicoba nih... :)
BalasHapusmonggooo...
HapusSaya penggemar sabun batangan. Meskipun udah umur segini, saya dan suami masih menggunakan sabun batangan bayi. Karena kandungan kimianya masih lumayan sedikit. Mandi gak lego kalau nggak pake sabun batangan. Rasanya ada yg kurang. Selalu mengalami permasalahan yang seperti ini. Ketika sabunnya sudah mengecil, susah dipegang. Setelah baca ini saya jadi ngerti, cara yg efisian agar sabun habis sampai serpih terakhir,hihihi..
BalasHapusBetul sekali Bulik, penghematan ini bukan hanya semata karena pelit. Tapi juga berlaku bijak pada bumi yg kita tinggali.
Terima kasih sudah berbagi di giveaway irit tapi bukan pelit :)
Salam,
@apikecil
Sebenarnya ada nduk alat yg lebih canggih, semacam parutan sabun, jadi sabun batangan ini bisa bener2 habis biiiss... Tapi nggak tau belinya parutan itu dimana je :)
HapusAku sebenarnya juga suka dengan sabun bayi, ampuh banget dipake utk mencuci noda darah yg nempel di kain. Cuma karena keluargaku suka dengan sabun antiseptik, yo wes aku ngalah hihihii...
Mari kita berlaku bijak pada bumi pertiwi dengan langkah sekecil apapun. Terima kasih ya sudah mengapresiasi tulisan tak seberapa ini :)
Wuaaa cara ini aku lihat di drama korea secret garden mak qiqiqi tapi udah jarang pake sabun batangan sayangnya. Lebih seneng yang cair soale. Slamatt ya makk Uniekk ^^
BalasHapusWah, trik hemat sabun yg cantik... Betul ya, dari hal kecil kita bisa turut sumbangsih merawat bumi yg kian renta & sakit-sakitan ini. Salam :)
BalasHapusWah, Trik HEBAT dan KUEREN y... Salam Kenal :)
BalasHapusJual Sabun Mahkota Sereh
Jual Sabun Mahkota Madu
Jual Sabun Mahkota Susu