Aku : Aku pengin banget liat Black Forest loh.Dia : Di toko roti kan banyak. Gak cuma bisa diliat, dibeli pun bisa.
Ada apa sih sebenarnya dengan black forest?
Black Forest yang kumaksud ini bukan makanan, tetapi nama sebuah tempat di Baden-Wurttemberg (Jerman bagian tenggara)
Di postinganku Black Forest on My Mind kutulis Black Forest alias Schwarzwald disebut begitu karena banyaknya pepohonan Pine yang berwarna abu-abu dan coklat gelap tumbuh di sana.Pertama tau Black Forest saat ngobrol dengan Bernd Hoffman kolegaku di Jerman. Dia bilang sayang sekali sudah sampai Jerman kok enggak ke sana. Bikin mupeng sekaligus frustasi deh rasanya. Tahun 2005 dulu itu ga sempet berwisata. Full urusan pekerjaan.
Setelah sepuluh tahun berlalu, rasanya bakalan asyik nih bisa traveling gratis melalui perjalanan bisnis. Mohon dimaklumi, aku ini bukan traveler yang pinter menyusun itenerary. Bisanya yang gretongan aja sekalian perjalanan dinas *pelitnyoooo....
Dulu saat mengurus visa Schengen ke Jakarta rasanya seperti terdampar di planet Mars. Aku kan parno metropolitan. Pake layanan jemput dan antar boooo... Padahal dari Gambir ke kedutaan kan deket. Di kedutaan liat ada yang diinterview pake Bahasa Jerman, langsung panik deh. Di kemudian hari baru tau bahwa interview dengan Bahasa Jerman itu karena pemohon visa mau kuliah di sana.
Kami bertujuh yang ke Jerman terdiri dari bos, keluarganya dan aku. Aku dan boss mau urus pekerjaan, sedangkan keluarganya keliling Eropa untuk shopping dan jalan-jalan. Indah banget yaaa... Adil banget kan? ;)
Yaaaa lumayan lah bisa ikut menikmati udara Eropa. Bisa lihat bandara Frankfurt, naik ICE yang di desaku nggak ada, bisa nyicipin Amsterdam dan wisata sungainya (waktu itu mampir sebentar ke Belanda), sekaligus merasakan kangen nasi+sambal tempe setelah 10 hari berkeliaran sepanjang Frankfurt-Hamburg.
Biar bisa ke sana lagi apa aja nih persiapanku?
- Menaikkan traffic penjualan ekspor ke Eropa. Standar Eropa memang tinggi sekali dan barang rawan claim. Untuk mengecek kebenaran claim kan harus lihat langsung ke warehouse pembeli, beneran barang dari pabrikku apa enggak. Bisa nangkep point yang berusaha kusampaikan? ;)*karyawan teladan berbulu domba
- Memperbaharui paspor dan menyiapkan mental untuk urus visa lagi ke Jakarta. Kapan sih kedutaan buka cabang di Semarang? :p
- Dulu tidak kepikiran bawa kamera. Sekarang udah punya kamera sendiri, lumayan bagus. Kelemahannya cuma 1 : Udah koit. 4 bulan yang lalu kameraku jatuh saat posisi lensanya sedang zooming. Layar LCDnya langsung blank, putih bergaris seperti gambar ini. Mau beli lagi masih belum bisa move on. Mau dibenerin ternyata ongkosnya hampir sama dengan harga kameranya.
si orange yang hancur lebur :'(
Doain aku bisa traveling gratis melalui perjalanan bisnis plus ada rejeki dapet kamera yaaaa. Semoga doanya diijabah dan dibalikin berlipat ganda kebaikannya.Aamiin....