Kapan terakhir kali ke Surabaya?
Duh aku langsung merasa bersalah tiap kali ditanya hal ini. Sudah lamaaaa sekali aku nggak pergi ke kota ini lagi. Dulu waktu masih SD pernah ke sana sih, nengok kos-kosan Bapak yang waktu itu kuliah di sana. Trus pas kakak sulungku melanjutkan S2 di sana juga sempat main ke Surabaya dengan agenda yang sama : nengok kos-kosan :) Dikira aku inspektor kos-kosan kali yak.
Emangnya pergi ke sana enggak piknik atau apa gitu?
Jujur saja sudah lupa nih waktu di Surabaya dulu pernah diajak kemana saja oleh alm. Bapak. Waktu itu beliau lebih cenderung mengajak aku touring saja sih dari Semarang ke Surabaya naik motor. Huaduuuhh... waktu itu sampe tepos rasanya berkendara sekitar 7 jam. Enaknya sih bisa brenti-brenti gitu di tempat mana saja yang disuka sambil berfoto ria. Waktu itu sempat foto-foto di depan Menara Kudus, terus juga narsis di Pantai Tuban saat perahu-perahu kecil warna-warni sedang sandar. Maaf ya ga bisa pamer foto, kepalanya masih telanjang waktu itu :)
Kini aku kembali rindu pada kota tersebut. Hanya saja sudah tidak ada saudara yang tinggal di sana. Ada sih sahabat blogger yang domisili di Surabaya. Bisa diagendakan nih ya kapan-kapan kalau merencanakan liburan keluarga harus ke sana ketemu dia. Yak yang tau yang tauuuu... tolong aku disambut yaaaaa *guyang teh :))
Anak-anakku sih paling gemar diajak bepergian naik kereta api. Udah kebayang nih asyiknya liburan ke Surabaya naik kereta api rame-rame. Mulai dari sekarang harus persiapan tempat wisata mana saja yang ingin dikunjungi saat nanti pergi ke Surabaya.
Ini dia tempat wisata di Surabaya yang paling ingin dikunjungi :
Ada beberapa kali aku baca postingan teman tentang tempat yang satu ini. Surabaya memang terkenal dengan wisata baharinya ya. Padahal Semarang juga punya potensi wisata bahari loh, tapi kenapa tidak ada kapal selam di sini ya hihihiii
Monumen Kapal Selam atau lebih tenar sebagai Monkasel berada Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Kapal yang kemudian dijadikan monumen ini adalah kapal selam KRI Pasopati 410. Armada Angkatan Laut Republik Indonesia ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru. Waktu itu tugas yang diembannya lebih pada usaha untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia.
Klenteng yang dominan dengan warna merah ini terletak di Jalan Dukuh No 231 Surabaya. Kalau lihat ornamen-ornamennya ya sebelas dua belas ya dimana-mana. Hong Tiek Hian menjadi landmark kawasan Pecinan di Surabaya, tepatnya di sebelah timur Jembatan Merah.
Ya kan kalau di Palembang ada Jembatan Ampera dan di Semarang ada Jembatan mBerok (perbandingannyaaaaa....), di Surabaya ada Jembatan Merah yang dulunya menjadi saksi sejarah pertempuran 10 Nopember. Penting nih pentiiiingg... kudu ke sini. Anak keduaku kan lahir di tanggal yang sama. Wajib nih dia dibawa sowan ke sini :)
Melihat bentuk jembatan ini plus arsitektur yang nampak di seputarnya, jelas sekali kalau kawasan Jembatan Merah ini dulunya adalah tempat tinggal dan lokasi berdagang orang Eropa. Sama nih dengan kawasan Kota Lama yang seputaran Jembatan mBerok itu tadi.
Pernah ya suatu kali pas baca novel Lupita karya Mba Dian Kristiani (sebentar lagi mau difilm-in loh, buruan baca bukunya dulu), aku jadi penasaran dengan salah satu tempat yang dikunjungi Lupita. Nama tempat itu adalah House of Sampoerna. Waktu itu beneran belum ngeh apaan sih itu House of Sampoerna. Terlalu khusyu' sama cerita novelnya sih, jadi ya gak kepikiran untuk browsing mencari tau tentang tempat tersebut.
Kirain bangunan bekas pabrik rokok yang sudah terbengkalai dan kemudian dijadikan museum atau apa gitu. Ternyata salah ih sodara-sodara. Sampai sekarang House of Sampoerna masih aktif digunakan sebagai tempat produksi rokok lintingan. Selain masih menjadi tempat tinggal keluarga Sampoerna, ternyata ada museum, toko cindera mata dan cafenya jgua. Bahkan ada tempat khusus untuk memamerkan karya seni para pelukis ternama Indonesia.
Aku tertarik nih untuk ikutan Surabaya Heritage Track (SHT) barengan anak-anak kalau misalnya masih ada. House of Sampoerna mengadakan program ini agar para peserta tour lebih tau tentang kota Surabaya di masa lalu.
Kayaknya nggak cukup ya kalau liburan bersama keluarga ke Surabaya kalau cuma 1 hari saja. Berhubung nggak ada keluarga, ntar bisa lah pilih-pilih hotel di Surabaya yang sesuai dengan selera dan budget yang ada.
Dari sekarang perlu segera mempersiapkan segala sesuatunya nih. Jadi ntar kalau pas jatah liburan sudah nggak puyeng lagi mau jalan-jalan kemana.
Emangnya pergi ke sana enggak piknik atau apa gitu?
Jujur saja sudah lupa nih waktu di Surabaya dulu pernah diajak kemana saja oleh alm. Bapak. Waktu itu beliau lebih cenderung mengajak aku touring saja sih dari Semarang ke Surabaya naik motor. Huaduuuhh... waktu itu sampe tepos rasanya berkendara sekitar 7 jam. Enaknya sih bisa brenti-brenti gitu di tempat mana saja yang disuka sambil berfoto ria. Waktu itu sempat foto-foto di depan Menara Kudus, terus juga narsis di Pantai Tuban saat perahu-perahu kecil warna-warni sedang sandar. Maaf ya ga bisa pamer foto, kepalanya masih telanjang waktu itu :)
Kini aku kembali rindu pada kota tersebut. Hanya saja sudah tidak ada saudara yang tinggal di sana. Ada sih sahabat blogger yang domisili di Surabaya. Bisa diagendakan nih ya kapan-kapan kalau merencanakan liburan keluarga harus ke sana ketemu dia. Yak yang tau yang tauuuu... tolong aku disambut yaaaaa *guyang teh :))
Anak-anakku sih paling gemar diajak bepergian naik kereta api. Udah kebayang nih asyiknya liburan ke Surabaya naik kereta api rame-rame. Mulai dari sekarang harus persiapan tempat wisata mana saja yang ingin dikunjungi saat nanti pergi ke Surabaya.
Ini dia tempat wisata di Surabaya yang paling ingin dikunjungi :
Monumen Kapal Selam
Ada beberapa kali aku baca postingan teman tentang tempat yang satu ini. Surabaya memang terkenal dengan wisata baharinya ya. Padahal Semarang juga punya potensi wisata bahari loh, tapi kenapa tidak ada kapal selam di sini ya hihihiii
sumber : initempatwisata.com |
Monumen Kapal Selam atau lebih tenar sebagai Monkasel berada Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Kapal yang kemudian dijadikan monumen ini adalah kapal selam KRI Pasopati 410. Armada Angkatan Laut Republik Indonesia ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru. Waktu itu tugas yang diembannya lebih pada usaha untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia.
Klenteng Hong Tiek Hian
Di Semarang tersebar berbagai kelenteng karena pada jaman dahulu banyak peranakan Tionghoa yang berdatangan ke kota tercinta ini. Makanya ntar kalau pergi ke Surabaya juga pengin mendatangi klenteng yang ada di sana. Pengin menunjukkan ke anak-anak berbagai klenteng dengan legendanya ke mereka. Sama halnya nih kalau pas bawa mereka jalan-jalan ke Pecinan di Semarang, bawaannya pengin cerita ini itu ke mereka.sumber : surabaya.panduanwisata.id |
Klenteng yang dominan dengan warna merah ini terletak di Jalan Dukuh No 231 Surabaya. Kalau lihat ornamen-ornamennya ya sebelas dua belas ya dimana-mana. Hong Tiek Hian menjadi landmark kawasan Pecinan di Surabaya, tepatnya di sebelah timur Jembatan Merah.
Jembatan Merah
Nah, kalau ngomongin Jembatan Merah sebenarnya ini lebih pada rasa penasaran atas sebuah lagu dengan judul yang sama. Halah... udah umur berapa sih Neng kok lagunya Jembatan Merah ;)Ya kan kalau di Palembang ada Jembatan Ampera dan di Semarang ada Jembatan mBerok (perbandingannyaaaaa....), di Surabaya ada Jembatan Merah yang dulunya menjadi saksi sejarah pertempuran 10 Nopember. Penting nih pentiiiingg... kudu ke sini. Anak keduaku kan lahir di tanggal yang sama. Wajib nih dia dibawa sowan ke sini :)
Melihat bentuk jembatan ini plus arsitektur yang nampak di seputarnya, jelas sekali kalau kawasan Jembatan Merah ini dulunya adalah tempat tinggal dan lokasi berdagang orang Eropa. Sama nih dengan kawasan Kota Lama yang seputaran Jembatan mBerok itu tadi.
House of Sampoerna
Pernah ya suatu kali pas baca novel Lupita karya Mba Dian Kristiani (sebentar lagi mau difilm-in loh, buruan baca bukunya dulu), aku jadi penasaran dengan salah satu tempat yang dikunjungi Lupita. Nama tempat itu adalah House of Sampoerna. Waktu itu beneran belum ngeh apaan sih itu House of Sampoerna. Terlalu khusyu' sama cerita novelnya sih, jadi ya gak kepikiran untuk browsing mencari tau tentang tempat tersebut.
sumber : surabayarek.com |
Aku tertarik nih untuk ikutan Surabaya Heritage Track (SHT) barengan anak-anak kalau misalnya masih ada. House of Sampoerna mengadakan program ini agar para peserta tour lebih tau tentang kota Surabaya di masa lalu.
Kayaknya nggak cukup ya kalau liburan bersama keluarga ke Surabaya kalau cuma 1 hari saja. Berhubung nggak ada keluarga, ntar bisa lah pilih-pilih hotel di Surabaya yang sesuai dengan selera dan budget yang ada.
Dari sekarang perlu segera mempersiapkan segala sesuatunya nih. Jadi ntar kalau pas jatah liburan sudah nggak puyeng lagi mau jalan-jalan kemana.
aku pengeeen ke surabaya lagi deeeh. Banyak yang perlu dikunjungi lagi dan foto-foto :)
BalasHapusYuuuk bareng Mama Bo ;)
Hapusih pingin ke monumen kapal selam deh. kalau naik kapal selamnya pernah tapi sebentar banget ga puas
BalasHapusSama nih, pengin banget ke sana juga
HapusAku pernah baca tentang Jembatan Merah.. terkenal ya Mba.. Pengen banget ke Surabaya mudah2an suatu saat bisa nyampe.. Dulu pernah ke Malang naik bus pas pulang lewat tol Waru..
BalasHapusAku juga penasaran banget nih Mba sama Jembatan Merah.
HapusAku sudah pernah ke Museum Sampoerna, tapi nggak ikut bus tour keliling Surabaya waktu itu, dikejar waktu hihi
BalasHapusBagus banget ya mba museumnya?
HapusKalo ke Surabaya cuma dua hari dan itu pun karena ada agenda nikah ponakan. Jadi nggak pernah ke tempat wisatanya. Yuk mbak kita jadwal jadiin girls day out, dua hari aja lah
BalasHapusYuk mba kita agendakan.
HapusJangan lupa mampir ke mqajid cheng ho dan masjid agungnya yg juga cantik bgt mbak
BalasHapusSip sip, tambahin ke bucket list klo gitu.
HapusAku belum pernah ke Surabayaa :(
BalasHapusyuk mrono bareng
HapusAyo mba Uniek ke surabaya.. aku nunut... eh,
BalasHapusMonggo mba, mumpung boncengane kosong iki :D
HapusTempatnya bersejarah semua yang ingin dikunjungi itu mbak, jatim aku baru ke ponorogo ama malang aja hehe
BalasHapusHayuuk rame2 ke sana yuk Vita.
Hapusaku penginnya ke house of sampurna ma kapal selamnya mb..cakep..
BalasHapusIyo, dua2nya instagramable ya Mba ;)
HapusKangeeen banget sama Surabaya n Gresik...dua kota ini, selain Bangkalan sudah kayak kampung halamanku juga...semoga bisa pulkam :D
BalasHapusWah, layak dijadiin tour guide nih klo begini. Ayo mba dibuatin jadwal piknik rame2 ke sana ya ;)
HapusAku belum pernah ke sini .... Kayanya nanti kalau ke Surabaya, wajib dimasukkan list nih :D
BalasHapusHouse of sampoerna itu besar ga sih mbak?
BalasHapusBagus- bagus tempatnya. kapan-kapan kesanalah
BalasHapus