Your gadgets don't control you.
Cyiiintt.. tau nggak nih baru ada promo gadget loohh... yuukk jangan ketinggalan.
Eh..ehhh...temen di sosmedmu berapa sih? Ribuan? Itu asli atau fake account?
Kamu pake 2 smartphone?? Ahelaaahhh...itu orang atau kantor berita?
Suka denger pembicaraan seperti di atas kah, teman? Kayaknya banyak terjadi di kota-kota besar maupun di berbagai pojok desa deh ya pembicaraan seperti di atas. Pesatnya perkembangan teknologi telah membawa kita makin akrab dengan apa yang dinamakan sebagai gadget.
Nggak usah jauh-jauh deh, kita bisa melihat penggunaan berbagai gadget yang ada di sekeliling kita. Coba jujur saja, dari sekian teman yang membaca blogpost ini dan telah memiliki putra-putri, adakah yang tidak pernah meminjamkan smartphonenya kepada buah hati tercinta? Ada? Yakiiin?
Sebenarnya apakah salah saat kita memutuskan untuk menggunakan smartphone?
Jawaban atas pertanyaan tersebut kembali lagi kepada diri kita masing-masing, apa tujuan kita menggunakan perangkat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Mau dipakai untuk nyosmed, untuk bekerja, untuk gaya-gayaan, untuk tampil kekinian, untuk main game, apalah... sebut saja semua fungsi smartphone tersebut yang bisa kita gunakan.
Namun kembali lagi kita harus ingat apa yang kutulis di awal artikel ini : your gadgets don't control you.
Kita sebagai pemilik segala perangkat kekinian yang ada di muka bumi ini tentu saja sebenarnya tak harus termanipulasi oleh piranti tersebut. Kita memilih menggunakan smartphone nih misalnya, ya karena memang banyak keperluan dalam hal pekerjaan kita terkait dengan penggunaan alat tersebut.
sumber : giphy.com |
Ada kalik gitu ya di antara kita yang kayak "Mbak Linda", tokoh seperti yang digambarkan di atas itu. 😉 Berasa kena tampar bolak-balik deh kalau ngeliat gif picture tersebut.
Aku sendiri suka kayak gitu kalau pas duduk barengan dengan teman maupun keluarga. Badan kita berada di antara orang-orang terkasih, tetapi jiwa kita melayang-layang justru ke orang-orang yang sebenarnya saat itu tidak dapat kita lihat tatapan matanya.
Kita sering terlalu sibuk dengan teman-teman dari seluruh penjuru bumi sehingga lupa dengan orang terkasih yang justru ada di samping kita persis.
Nulis doang mah gampang, prakteknya sendiri gimana?
Ya..yaaa.... aku sendiri terus terang masih kudu banyak berbenah soal penggunaan smartphone yang bijaksana. Tidak mungkin menghindari penggunaan smartphone di jaman yang serba cepat pergerakannya ini.
Pun masih banyak manfaat yang kita peroleh saat mampu memanfaatkan smartphone dengan cara bijaksana.
- Melakukan komunikasi dengan orang lain sekarang sudah bagaikan semudah membalikkan telapak tangan. Butuh janjian dengan seseorang kini gak perlu lagi kudu nyamperin ke rumahnya. Sekali klik dan beberapa kali pencet keyboard janjian pun terwujud sudah.
- Windows shopping itu sudah terlalu melelahkan bila dilakukan secara offline. Banyak pekerjaan lain yang menunggu tatkala kita harus mondar-mandir untuk memilih belanjaan. Dengan beberapa kali klik saja, apa yang menjadi kebutuhan kita sudah bisa masuk 'keranjang belanja'. Membayar barang belanjaan pun bisa dilakukan sekaligus melalui kecanggihan teknologi ini. Tapi tetap waspada ya, jangan sampai kemudahan ini bikin jebol anggaran bulanan kita.
- Menjauhkan anak dari smartphone sepertinya bukan satu-satunya pilihan bijaksana saat ini. Ada kalanya orang tua butuh berkomunikasi dengan anak di saat berjauhan. Yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah membatasi akses smartphone yang digunakan oleh putra-putri tercinta agar mereka aman dari dampak negatif kemajuan teknologi.
- Update berita terkini pun tak lagi harus kita lakukan dengan susah payah. Berbagai media online telah hadir untuk mempermudah kita mengakses segala berita terbaru. Melalui smartphone kini semua hadir dalam satu genggaman. Tetep waspada ya teman, sebaiknya membaca berita online tidak dilakukan sembari nyetir.
- Berkirim surat elektronik tak perlu repot harus pergi ke warnet kayak dulu lagi, atau harus punya modem di rumah demi menghidupi napas koneksi seperangkat komputer rumah ataupun laptop. Kehadiran smartphone amat membantu kita saat harus berada dalam posisi mobile padahal surel kita sedang ditunggu oleh partner bisnis.
Kita lah yang berada dalam posisi memilih, mau mengontrol penggunaan gadgets yang kita miliki, atau sekedar mengikuti kemana angin bertiup saja. Saat teman A asyik dengan aplikasi terkini di smartphonenya, kita pun ikut asyik tanpa menyadari bahwa ada prioritas lain yang sedang menunggu. Saat teman B mengunggah postingan kekinian seputar kehidupannya, kita lalu latah pengin jadi trending topic juga. Duh duuuhh... lelah sekali sepertinya ya kalau yayangnya Matt Damon harus seperti itu. 😁
Teman-teman ada opini tertentu kah seputar langkah-langkah memanfaatkan smartphone dengan cara bijaksana ini? Share yuuukk..
kuncinya disiplin! kalau tidak mau dijajah gadgets, ya jauh-jauh hehehehe..tapi kayak aku, dari mulai catatan belanja sampai draft Statements semua ada di gadgets :)
BalasHapusTetapkan prioritas mbak menurutku. Klo anak2 balita..kasus anakku sendiri..aku nggak suka klo mereka terlalu asyik dengan smartphone..soalnya mereka jadi supercuek. Mau ada apa, siapa...nggak peduli. Jadi aku juga banyak megang smartphone klo nggak ada anak.
BalasHapusSekarang saya sedang berusaha membuat jadwal online yg jelas. Biar sy yg mengontrol si Smartphone, bukan sebaliknya. Kalau gak gitu, sedikit2 maunya pegang si Smartphone.
BalasHapusKalau aku milih menggunakan smartphone untuk searching informasi mba :)
BalasHapusSalah satu hp smartphone ku malah kaya hp jadul. Cuma dibuat teleponan ma smss an. :v
BalasHapusSaya sedang belajar bijaksana menggunakan smartphone
BalasHapusSetuju amw mbak indah..disiplin n harus bisa bagi waktu kapan saatnyq sibuk ama smartphone n kapan saatnya raga hrs hadir di dunia nyata (n ternyata angel ya disiplin itu hahahha)
BalasHapusSepaket ama mbak indah disiplin n harus pinter bagi waktu antara dumay dan dunia nyata (& ternyata angel ya hahahha....)
BalasHapusSaya dan anak saya mulai menerapkan no ponsel pada 1821 tapi masih sering dilanggar terutama oleh anak saya sendiri.
BalasHapusAda aja alasannya, dari harus mengerjakan tugas yg harus browsing internet atau tanya pe er ke teman lewat group line yang mau ngga mau harus pegang ponsel :(
Ya sudahlah yang penting sudah ada niat membatasi pemakaian ponsel tinggal diawasi aja kali ya mbak :)
Dan aku blom bs puasa gadget..hiks..
BalasHapusSepakat...!
BalasHapusAku jg tertampar sama gif itu deh 🙈🙈
Untungnya ada yang rajin ngingetin
Hobi baruku Mbak, window shopping. Wkwkwkwk...
BalasHapusSyukur2 kalau jadi beli, kalau nggak ya gigit jari nunggu dapat job *eh
Aku nih kudu banyak koreksi juga, Mbak. Saking asyiknya buka sosmed atau bales komentar di blog seringnya anakku udah ilang lari ke mana. Parahnya, kalau dia jatuh aku malah asyik main gadget. Eidan!!
Yg pntg habis itu anaknya ditilungin kan mbak? Ada looh yang mlh ambil fotonya pas lagi jatuh trus bikin status "cepet sembuh ya kesayangan mama." Padal foto jatuhnya gada bekas lukanya. Hihihii (yang ini semacam ngomongin diri sendiri) *toyor2 jidaaatt*
HapusDisiplin yg sungguh berat. Wakau ada jadwal tetap aja sering dilanggar. Untungnya krucils sering ngingetin hehehe...
BalasHapusWah makasih banget ni udah d ingetin mba niek, diriku susah lepas dari gadget..harus mulai diatur ni, pa lagi kalau anak udah ngerti..
BalasHapusKalo aku brentinya waktu uda diprotes naknang mbak uniek. Tarik2 baju sambil bilang "mamah, sini tengok aku. Jangan main hape terus." Qiqiqi... alhirnya baru deh brenti dan mainan keluar rumah sama naknang biar keslimur main hapenya. (Drtd mikir keslimur bahasa indonesianya apa ya? Ekwkwkwk)
BalasHapusMemang dilema kalau kaitannya dengan anak2. Harus lebin disiplin dalam mengunakannya itu pilihan terbaik ya mb . Klo nggak bisa jadi kyk mak linda
BalasHapusMemang dilema kalau kaitannya dengan anak2. Harus lebin disiplin dalam mengunakannya itu pilihan terbaik ya mb . Klo nggak bisa jadi kyk mak linda
BalasHapusSaya termasuk suka meminjamkan ponsel ke anak tapi ada batasan waktu dan itupun seminggu sekali atau dua kali :D
BalasHapusUntuk menjadi bijak dalam penggunaan ponsel, saya setuju pendapat mbak Indah emang kudu disiplin. Jadi, saya nggak sering pegang ponsel karena ntar diprotes anak hehehe ada waktunya. Dan kadang kalo kerja juga saya suka silentkan ponsel, atau tetap aktif ringtone tapi saya biarkan notifnya yang penting kerjaan selesai :D
kalo aku tergantung mbak...kalo yang diajak ngobrol asik, aku gak akan pegang hp kecuali penting...nah kalo yang diajak ngobrol gak asik. Mending aku mainnan hp hahahah....
BalasHapusNicee share, Mba. Aku lg mencoba untuk membalik, kita yg mengontrol gadget bukan sebaliknya. Bbrp grup wa yg saya ga tll aktif, izin pamit. Trus sign out bbrp aplikasi dan batasin waktu online n nerapin 18 sd 21 no gadget kec urgen
BalasHapusuntungnya sy belum punya smarthphone, jadi masih bisa memanfaatkan sesuatu dengan nggak smart ha hah,, baru berkunjung laki nih mbak,, maaf... semangatin aku dong mbak biar semangat ngeblognya
BalasHapusSmartphoneku hilang sejak lebaran,jd pakai hp jadul hitam putih.
BalasHapusKemudahan teknologi ga harus bikin kita keblinger sih intinya.
BalasHapusKalo memang saat itu harus online ya ... online. Kalo ga, ya ... ga. Seperlunya aja.
Sekarang Thifa udah bisa wasappan, kalo aku pergi kadang kupinjamkan hape lamaku, tapi harus tetep diawasin sih takutnya ga snegaja buka2 web apaa gitu
BalasHapusSudah sepantasnya smartphone digunakan seperlunya, skrg ini banyak fenomena ketika ngbrol dg kawan2 malah asyik dg gadgetnya sendiri2...
BalasHapusKasihan yang kayak Linda, duh anak-anakku kadang seperti itu juga Mbak, tapi lama-lama mereka bosan sendiri dengan gadget.
BalasHapusIya, mbak. Gadget disamping punya kelebihan punya kekurangan juga. Teknologi dan internet bisa mendekatkan yang jauh, tapi malah menjauhkan yang dekat. Menurut saya, sih, sepintar-pintarnya make gadget itu ya ... buat sharing hal-hal bermanfaat. Karena saya yakin, hal sederhana kayak gitu bisa--mungkin- jadi pahala buat kita. Dan bahkan mungkin, gadget kita nanti akan datang dalam wujud yang lain dan memberi persaksian di akhirat. Tsah. :D
BalasHapussebenarnya tergantung dari orangnya, gimana menyikapi agar bisa menggunakan gadget sebaik mungkin
BalasHapus