Tiada yang sempurna pada diri manusia.
Yup, benar sekali ya kata-kata bijak di atas. Jika menyoal pada kemampuan dan nilai pribadi seseorang, setinggi apapun yang telah dikuasainya, tetap saja manusia itu ada pada level segala-salah-dan-lemah-bernaung. Begitu juga jika kita melihat pada kondisi fisik. Seganteng dan secantik apapun, tetap saja tiada yang sempurna di diri kita.
Bahkan ya saat kita dikaruniai panca indera yang lengkap, jika salah satu mengalami gangguan, kita bakalan merasa diri kita tak sempurna. Begitulah yang mungkin dirasakan para penderita katarak. Memiliki sepasang mata untuk melihat namun tiada sanggup untuk menjalankan fungsinya dengan sempurna
Sebenarnya katarak itu apa sih?
Sesuai wacana yang kudapat dari web alodokter.com katarak itu berupa kondisi keruh pada lensa mata. Jika dalam kondisi normal lensa mata biasanya bening. Nah, jika seseorang menderita katarak, maka katarak tersebut akan mengaburkan penglihatannya.
Katarak tidak menyebabkan rasa sakit dan sangat umum terjadi di semua lapisan masyarakat. Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (titik hitam di tengah bagian mata yang gelap) yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada lapisan retina. Jika terserang katarak, kejernihan lensa mata berkurang dan cahaya yang masuk ke mata menjadi terhalang. Seiring bertambahnya usia, umumnya lensa mata perlahan-lahan akan keruh dan berkabut.
Bisa dikatakan kalau katarak itu penyakit yang biasa terjadi saat sesorang bertambah tua. Banyak penderita katarak yang pada kemudian melakukan operasi untuk mengganti lensa yang rusak ini dengan lensa buatan.
Memahami kondisi tersebut, banyak pihak yang mulai mengulurkan kepeduliannya untuk membantu pelaksanaan operasi katarak secara gratis bagi mereka yang tidak mampu. Salah satunya adalah Sido Muncul. Masih bertempat di RS Bethesda Yogyakarta seperti pada tahun 2015, Tolak Angin Sido Muncul mengawali komitmen dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) cabang DI Yogyakarta di tahun 2017 ini, untuk mengadakan penandatanganan kerjasama operasi katarak sebanyak 350 mata.
Indonesia menjadi negara dengan penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara, jumlah penderita katarak di Indonesia sebesar 1,5% per dua juta penduduk. Setiap tahun 240.000 orang terancam mengalami kebutaan katarak. Ketidak tahuan masyarakat bahwa katarak bisa disembuhkan dengan operasi, juga ketidak cukupan biaya untuk pengobatan menjadi alasan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk untuk melakukan program operasi katarak gratis.
Operasi katarak gratis Tolak Angin Sido Muncul bekerjasama dengan Perdami Yogyakarta pada tahun 2017 diawali di RS Bethesda Yogyakarta (21/7) dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) yang akan mengoperasi 50 mata.
Penanda tanganan kerjasama operasi katarak gratis DI Yogyakarta tahun 2017 ini dilakukan oleh perwakilan dari PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Nanik R. Sunarso, Senior Manager PR Sido Muncul dan Ketua Perdami Cabang DI Yogyakarta dr. Purjanto Tepo Utomo SpM(K).
Dilanjutkan penyerahan bantuan operasi katarak gratis secara simbolis dari perwakilan PT. Sido Muncul, Tbk kepada Direktur RS Bethesda Yogyakarta dr.R.Gatot Titus Wratsongko, Sp.THT, Rektor UKDW Ir.Henry Feriadi,Ph.D dan Ketua Perdami Cabang Yogyakarta dr.Purjanto Tepo Utomo SpM(K). Turut hadir juga pejabat-pejabat terkait di DI Yogyakarta.
Ditempat terpisah Direktur PT. Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengharapkan adanya operasi katarak gratis ini dapat mengurangi angka penderita katarak, khususnya di DIY dan sekitarnya. Melalui kegiatan ini masyarakat dihimbau bisa menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak sesuatu yang menakutkan.
Operasi katarak gratis Tolak Angin Sido Muncul telah dilaksanakan sejak tahun 2011 di 27 propinsi, 211 kota/kabupaten, di 235 Rumah Sakit/klinik mata di seluruh Indonesia. Jadi total yang telah dioperasi kerjasama antara PT. Sido Muncul, Tbk dan Perdami sampai tahun 2017 ini berjumlah 50.558 mata.
Saat pertama kali Sido Muncul melakukan baksos operasi katarak gratis banyak mengalami kesulitan yaitu untuk mendapatkan pasien penderita katarak yang mau dioperasi. Dimana target yang ingin dicapai 5.000 pasien, namun yang terjaring hanya 3.500 pasien penderita katarak. Selain itu jumlah Rumah Sakit yang mau diajak kerjasama hanya sedikit jumlahnya. Saat itu belum ada program BPJS dari pemerintah.
Pada tahun 2012 Sido Muncul bekerjasama dengan TNI AD untuk melaksanakan operasi katarak gratis. Dengan dibantu oleh KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo pada saat itu, yang ikut mengkampanyekan Gerakan Penanggulangan Buta Katarak di Indonesia melalui iklan layanan masyarakat dari Tolak Angin Sido Muncul, target operasi katarak untuk 12.000 mata dapat tercapai, bahkan melampaui yaitu sebanyak 12.700 mata.
Yuukk bersama-sama kita bantu para penderita katarak agar mereka bisa kembali melihat terang benderangnya dunia ini.
Yuukk bersama-sama kita bantu para penderita katarak agar mereka bisa kembali melihat terang benderangnya dunia ini.
Katarak ini penyakit yang tidak bikin meninggal. Akibatnya jarang orang memperhatikan katarak karena memang tidak mengancam nyawa.
BalasHapusAkan tetapi katarak ini bisa bikin buta. Sehingga orang yang menderita katarak bisa dikatakan hidupnya cukup terganggu.
Sayangnya, orang lansia yang menjadi buta seringkali dianggap biasa, karena sering disangka "ya memang sudah waktunya". Padahal kalau memang penyebab buta ini ialah katarak, tentu bisa ditolong. Dan kualitas hidup sang lansia tidak perlu terganggu.
Untung ya Sido Muncul mau membiayai operasi katarak massal ini, sehingga banyak lansia yang bisa tertolong.