Katarak. Sudah beberapa bulan ini penyakit tersebut terngiang-ngiang di kepalaku. Bukan... bukan kepalaku yang terkena katarak, Sobat.
Sejak ibuku terindikasi kena katarak, rutinitasku jadi berubah. Jika biasanya rute jalan hanya seputar rumah dan kantor, kali ini ada tambahan tugas mulia lainnya. Iya, sebelum menjalani operasi katarak ibuku harus beberapa kali kontrol ke dokter dulu. Perawatan mata harus beliau lakukan terlebih dahulu sebelum jadwal operasi mata ditentukan.
Alhamdulillah... berkat kondisi ibu yang luar biasa prima meski telah berusia senja, akhirnya sekitar semingguan pasca kontrol kondisi mata jadwal operasi diberikan oleh dokter yang memeriksa ibu. Operasi pertama dilakukan pada mata kiri ibu. Baru setelah mata kiri pulih kondisinya pasca operasi, ibu kemudian melanjutkan ke operasi katarak untuk mata sebelah kanan. Kini ibuku bilang penglihatan beliau sudah bening kembali, tidak terhadang bayang-bayang putih seperti sebelumnya.
Seneng dooongg kondisi ibuku makin membaik dari hari ke hari. Di luar sana masih banyak penderita katarak yang belum sembuh. Baru ngeh deh kalau Indonesia itu negara dengan penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah penderita katarak di Indonesia sebesar 1,5% per dua juta penduduk. Setiap tahun 240.000 orang terancam mengalami kebutaan gara-gara katarak.
Ternyata masih banyak orang yang belum tahu bahwa katarak bisa disembuhkan dengan operasi. Selain itu, masih banyak saudara-saudara kita yang menderita katarak memiliki kondisi ketidakcukupan biaya untuk pengobatan. Nah berdasarkan kondisi ini salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang produksi obat herbal tergerak untuk menunjukkan kepeduliannya.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk melakukan program operasi katarak gratis yang pencanangannya pertama kali diresmikan oleh Wapres RI Budiono pada 15 Januari 2011. Bertempat di Balai Pengobatan Mudita Cilacap, Jawa Tengah, Minggu 13 Agustus 2017, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk bekerja sama dengan Perdami Cabang D.I.Yogyakarta, Kodim 0703 Cilacap, dan BP Mudita Cilacap mengadakan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis bagi masyarakat kurang mampu di wilayah Cilacap dan sekitarnya.
Acara seremonial dihadiri oleh Kepala Staf Kodim 0703/Cilacap Mayor Inf. Ahmad Rofik Alfian, Perdami Cab DIY Prof. dr. Suhardjo, SU, SpM(K), Direktur BP Mudita Cilacap Andreas, Public Relations Staff PT Sido Muncul, Tbk Hendrik, dan pejabat terkait lainnya. Pelaksanaan bakti sosial peduli katarak ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan kerja sama antara Tolak Angin Sido Muncul dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) cabang D.I. Yogyakarta untuk 350 mata di tahun 2017.
Sakit nggak sih dioperasi? Menakutkan kah operasi katarak itu?
Hal ini sering ditanyakan oleh para penderita katarak yang ingin sembuh namun sudah ngeri duluan dengan kata 'operasi'. Ibuku pernah ditanya oleh beberapa orang seputar ini. Alhamdulillah, proses operasi dan penyembuhan ibu memang berjalan lancar. Enggak sakit kok saat dioperasi. Kan ditangani oleh dokter mata yang berkompeten.
Sejalan dengan hal itu, Direktur PT Sido Muncul, Tbk Bp. Irwan Hidayat juga mengatakan bahwa operasi katarak bukanlah hal yang menakutkan. Dengan adanya operasi katarak gratis ini diharapkan bisa mengurangi angka penderita katarak, khususnya di Cilacap dan sekitarnya. Melalui kegiatan ini masyarakat mulai diarahkan pada pandangan baru. Hilangkan persepsi bahwa operasi katarak merupakan sesuatu yang menakutkan, begitu pesan beliau.
Operasi Katarak Gratis Tolak Angin Sido Muncul telah dilaksanakan sejak tahun 2011 di 27 propinsi, 211 kota/kabupaten, di 235 Rumah Sakit/klinik mata di seluruh Indonesia. Jadi total yang telah dioperasi dalam kerja sama antara PT Sido Muncul, Tbk dan Perdami sampai tahun 2017 ini berjumlah 50.608 mata.
Saat pertama kali Sido Muncul melakukan baksos operasi katarak gratis banyak dihadapkan pada kendala, terutama untuk mendapatkan pasien penderita katarak yang mau dioperasi. Target yang ingin dicapai sekitar 5.000 pasien, namun yang terjaring hanya 3.500 pasien penderita katarak. Selain itu jumlah Rumah Sakit yang mau diajak kerja sama hanya sedikit jumlahnya. Saat itu belum ada program BPJS dari pemerintah.
Pada tahun 2012 Sido Muncul bekerjasama dengan TNI AD untuk melaksanakan operasi katarak gratis. Dengan dibantu oleh KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo pada saat itu, yang ikut mengkampanyekan Gerakan Penanggulangan Buta Katarak di Indonesia melalui iklan layanan masyarakat dari Tolak Angin Sido Muncul, target operasi katarak untuk 12.000 mata dapat tercapai, bahkan melampaui yaitu sebanyak 12.700 mata.
Semoga Indonesia segera bebas dari penderita kebutaan akibat katarak ya. Yuuukk... kalau ada informasi operasi katarak gratis seperti ini kita semua bisa bantu untuk sebarkan.
Jadi keingetan mertuaku gk.jd operasi katarak tgl 14 kmren. Diundur ke tgl 24 besok. Doain ya mba
BalasHapussido muncul memang luar biasaaa ya...banyak program yang bermanfaat..
BalasHapusMertuaku juga mengalami katarak dua tahun yang lalu. Katarak itu menimpa dua buah matanya. Ingin operasi, tapi cuma bersedia dioperasi dokter mata yang sudah seumuran dengannya.
BalasHapusSang dokter menyanggupi, tapi asalkan operasinya dilakukan di klinik mata miliknya. Tarifnya cuma sanggup dibayar mertuaku kalau yang dioperasi hanya satu buah mata saja.
Jadilah mata mertuaku cuma dioperasi satu, padahal satu mata lainnya juga katarak. Sampai sekarang mata satunya masih katarak, sedangkan mata yang lainnya sudah sembuh. Ia sering mengeluh pandangannya aneh. Tentu saja.
Aku senang banget banyak rumah sakit mau bersedia membuat operasi katarak massal gratis. Karena sebetulnya operasi banyak-banyak itu menyedot sumber daya yang banyak.
Di kota tempat tinggal mertuaku juga sering diadakan bakti sosial operasi katarak. Tetapi mertuaku tidak mau ikut. Sebab, yang melakukan bakti sosial operasi katarak itu bukan dokter mata sungguhan, melainkan dokter umum yang masih sedang belajar mengoperasi katarak.