Emang sih kalau soal jemuran, ga ada lawannya deh ini tingkat keseriusan panas matahari dalam menuntaskan pekerjaan. Nggak pake lama segala cucian sudah bisa tertumpuk manis di keranjang. Ingat, ini curcolan emak-emak yang sepertinya bakalan melegenda sepanjang masa. ๐
Sungguh ribet ya kalau harus bepergian kesana-kemari misal mau kirim paket satu doang?
Beneran kemudian hal itu terjadi padaku. Waktu itu lagi hectic banget dengan pending-an kerjaan yang harus selesai secepatnya. Tapi kok ternyata punya tanggungan untuk mengirim hadiah kepada teman-teman blogger yang di waktu sebelumnya telah ikutan menulis review salah satu produk elektronik dari brand tertentu.
Duuhh... iya, aku belum kirim hadiah untuk teman-temanku nih...
Ribet sekali kan tatkala kita teringat punya hutang. Entah itu janji ataupun barang, namanya hutang ya harus dilunasi.
Pas sekali ada jasa pengiriman yang bisa bantu mengantarkan hadiah-hadiah kepada temanku dalam waktu yang cepat. Aku mendapatkan informasi tentang perusahaan logistik ini dari beberapa teman yang sudah membuktikan terlebih dahulu.
Paxel. Baru pertama kali deh aku dengar ada perusahaan jasa pengiriman yang bernama seperti itu. Ingin tau lebih lanjut dong.
DJOHARI ZEIN - Filosofi Hidup untuk Antarkan Kebaikan
|
Bp. Djohari Zein |
Ada salah satu cerita menarik dari pendiri Paxel ketika beliau sedang beribadah ke tanah suci. Saat bertemu dengan beliau di media gathering tanggal 22 November 2018 lalu, Bp. Djohari Zein menceritakan tentang pengalaman spiritual yang muncul selama berada di tanah haram.
Segala kebaikan yang telah beliau terima sepanjang hidup memunculkan suatu perenungan yang luar biasa mendalam. Sampai kepada titik dimana beliau menyadari bahwa apalah arti segala harta yang didapat di dunia jika tidak digunakan untuk
#AntarkanKebaikan kepada sesama.
Djohari Zein bukanlah orang baru dalam dunia logistik. Beliau sebelumnya telah lama handle jasa ekspedisi yang cukup terkenal di Indonesia. Jadi ketika ide untuk mendirikan Paxel ini, beliau jelas berada dalam kondisi yang sangat expert seputar dunia pengiriman paket.
Tak sekedar antarkan paket. Masih terngiang-ngiang ucapan Pak Djohari Zein kala itu. Paxel hadir selain untuk memenuhi kebutuhan antar dan kirim barang, juga menyediakan lapangan kerja bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Sempat lho Pak Djohari menyampaikan hal yang sungguh membuat saya merinding :
Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan memberikan bantuan.
Kutipan ayat di atas beliau ambil dari surat Al-Ma'un 107 yang menjadi bahan perenungan, bahwa semulia-mulianya orang, meskipun dia telah memiliki banyak kekayaan, manalah artinya jika enggan memberikan bantuan.
Memberikan bantuan yang dilakukan Pak Djohari melalui Paxel ini tidak sekedar dua hal yang kusampaikan tadi, yaitu antarkan paket dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. Namun yang lebih utama lagi, #AntarkanKebaikan yang diyakini beliau itu disalurkan melalui berbagai social movement yang beliau prakarsai.
Paxel telah bekerja sama dengan berbagai yayasan dan NGO yang menaungi isu-isu seputar dunia anak, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Di antaranya ada Rumah Harapan, Yayasan Pita Kuning, Indonesia Mengajar, YPPI (Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia) dan masih banyak lagi.
Apa yang kutulis di atas bukan isapan jempol lho. Inisiatif dari Pak Djohari untuk antarkan kebaikan kepada sesama juga diamini oleh salah seorang pengurus Rumah Harapan yang amat terbantu dengan uluran tangan dari Paxel untuk rumah singgah yang dikelolanya.
Ketika makin banyak orang tidak aware kepada kegiatan kemanusiaan, Paxel berusaha antarkan kebaikan dengan support Rumah Harapan. Mulai dari donasi hingga jaminan bahwa akan ada 1 orang anak penderita kanker yang akan dijamin pengobatannya setiap ada 20 kiriman yang dilakukan oleh usernya.
Alhamdulillah yaaa... sungguh mulia hal yang dilakukan oleh Pak Djohari ini. Beliau yakin, dengan membantu orang lain, kita tidak akan menjadi orang yang kekurangan.
Selain mendapat insight yang luar biasa dari founder Paxel ini, bincang-bincang Paxel dengan media dan blogger berlangsung akrab. Dalam suasana suam-suam kuku khas Kota Semarang, Pak Djo dan tim Paxel memperkenalkan lebih detil misi apa yang diusung Paxel untuk mengantarkan kebaikan, seperti misi yang telah disebutkan tadi sebelumnya.
|
Alexander Zulkarnai, Brand Happiness Hero |
Selama ini yang ada di benak semua orang adalah bagaimana caranya paket diantarkan secara cepat. Namun pernahkah terpikir tentang kebaikan yang terkandung di dalamnya?
Kebaikan ini datang dari dua sisi, pengguna dan pelaku jasa pengiriman. Dari sisi pengguna ada kepuasan tersendiri karena mendapatkan pengalaman kirim paket yang menyenangkan. Sedangkan pada pihak ekspedisi sendiri, petugas yang mengantar dan menjemput paket selalu dalam kondisi bahagia.
Kenapa sih pengirim barang saja harus bahagia?
Orang yang melakukan suatu pekerjaan dengan landasan bahagia tentunya akan beda ya dengan yang sekedar menjalankan kewajiban saja. Pekerjaan jadi tuntas tanpa ada ganjalan di hati.
Nah, di Paxel ini, mas-mas yang bertugas mengantar dan menjemput barang disebut dengan Hero. There's a hero... when you look inside your heart.... *ahelah...
We are not only delivering goods,
WE DELIVER EXPERIENCE
Pada umumnya, para pekerja unsur terbawah lah yang harus mengalami tekanan paling tinggi. Begitu juga yang terjadi di sebagian besar perusahaan logistik. Jasa mas-mas pengantar terkadang kita lupakan.
Nah, di Paxel ini ada yang istimewa. Mereka yang berjasa untuk menjemput dan mengantarkan paket disebut HERO. Kalau menurutku udah oke banget nih, ada penghargaan dan pengakuan bahwa di tangan mas-mas Hero itulah nasib paket kita berada.
Lalu, apakah aku hanya sekedar ngecap saja soal service Paxel ini?
Oww.. okay, jika engkau berpikir begitu, wahai teman, akan kuceritakan kenapa EXPERIENCE dalam berkirim paket itu penting. Ini penilaianku dari sisi pengguna jasa ya.
Sebelum tanggal 22 November itu aku sudah membuktikan sendiri nikmatnya berkirim paket melalui Paxel. Dalam kondisi masih banyak pekerjaan di rumah yang harus diselesaikan, tapi di sisi lain harus mengirimkan barang ke teman. Gimana dong?
Kucoba saja Paxel ini dengan download dari playstore (untuk android). Bagi kalian yang menggunakan smartphone berbasis iOS juga sudah ada loh. Oya, tambahan informasi, jika ingin mendapatkan top up gratis sebesar Rp. 100.000 bisa loh masukkan kode referalku ya : uniekkas
Setelah download, lanjut ya ke instal. Fitur-fiturnya mudah banget kok dioperasikan. Boleh deh sini aku jelasin satu per satu yaaa...
1. Download aplikasi Paxel di playstore ataupun appstore. Lanjut ya dengan Instal dan bikin account di Paxel. Ada beberapa pilihan untuk register, bisa menggunakan akun Facebook, bisa juga dengan akun Google. Atau langsung click Create Account.
2. Masukkan nomor hp yang nantinya akan digunakan untuk konfirmasi saat akan memverifikasi kode khusus yang diberi oleh Paxel kepada kita. Kalau sudah, berarti kita sudah siap untuk membuat akun baru di Paxel, yeaayyy...
3. Pada saat akan masuk ke akun kita di Paxel, nanti akan ada kolom memasukkan referral code. Boleh doong masukkan uniekkas ke dalamnya ya biar engkau dan aku sama-sama tersenyum manis ๐
Udah deehh... semudah itu lho membuat akun Paxel di smartphonemu, teman.
Jika ingin tau pengalamanku berkirim barang menggunakan Paxel, boleh kalau masih mau mantengin artikel ini.
Aku mengirim paket untuk kedua orang temanku secara bersamaan. Seperti yang sudah kuceritakan di atas tadi. Aku pas lagi rempong banget di rumah tapi harus mengirimkan paket tersebut kepada teman-temanku yang berhak menerimanya.
Oke, langsung dong kucoba mengirim barang via Paxel ini. Ilustrasinya sebagai berikut :
Ikuti saja semua proses dan petunjuk di aplikasi tersebut. User interface-nya memudahkan pengguna kok. Aku hanya membutuhkan waktu tak kurang dari 15 menit untuk memproses semua data yang dibutuhkan untuk pengiriman kepada 2 orang temanku.
Dan soal Hero yang sudah kutulis di atas tadi aku enggak sekedar mempromosikan Paxel lho. Eh barang belum siap dan belum kubungkus, mas Hero udah dateng aja ๐
"Ini belum saya bungkus gimana, Mas?"
"Tidak apa, Bu, nanti akan dibungkus oleh pihak Paxel."
Beklah, Mas Hero, aku padamu pokoknya yaaa...
Mas Bayu, hero yang datang menjemput paket ke rumahku sangat baik orangnya. Dijelaskan satu persatu tahapan untuk mengirim barang ini.
Soal resi pengiriman tak perlu repot. Setiap hero yang datang menjemput barang ke rumah sudah dibekali smartphone juga yang siap memproses pengiriman tadi. Ada juga mesin cetak resi kecil yang dibawa oleh setiap hero. Satu-satunya yang harus dikerjakan oleh pengirim paket hanyalah membubuhkan tanda tangan secara elektronik di smartphone hero.
Udah gitu aja.
Lhoo... kok simpel?
Ya kan tadi udah kubilang kalau mau kirim paket tanpa ribet yawda nge-Paxel aja lahhhh ๐
--------------------
Jadi begitulah, berdasarkan pengalaman mengirimkan barang, aku jadi bisa memahami berbagai penjelasan yang disampaikan oleh tim Paxel tentang servis apa saja yang ditawarkan kepada pengguna jasa logistik.
Yang paling saya sukai pas bagian ini nih tentang analogy Iron Man dari Paxel. Visi #AntarkanKebaikan yang dilakukan dari Paxel merupakan panggilan dari hati. Seperti kata orang bijak, hal-hal yang dilakukan berlandaskan 'hati' akan menemukan kebaikan.
Kebaikan ini diejawantahkan melalui sameday service yang menjadi andalan dari Paxel. Ketika pihak lain sudah merasa ribet untuk mengantarkan paket, maka Paxel akan menghandle last mile yang ada.
Awal-awal jasa logistik dulu berkembang, yang ada hanyalah regular delivery. Lalu berkembang menjadi next-day delivery. Sepanjang tidak ada hal-hal yang mendesak, servis jenis ini fine-fine saja untuk dipilih.
Yang menjadi masalah di kemudian hari adalah adanya kebutuhan akan cepat sampai dari paket yang telah dipesan. Pembeli kadang tidak mau tau persoalan pelik yang dihadapi industri logistik. Saat beres melakukan pembayaran ke online shop tertentu, maunya barang segera sampai di hari yang sama.
|
Yeaayyy...dapet hadiah dari Paxel saat media gathering di Han's Kopi Semarang |
Oya, salah satu nilai lebih dari Paxel ini ada di sisi harga. Jika selama ini kita tau ada jasa pengiriman yang termasuk on-demand delivery, kita akan dicharge sesuai jumlah kilometer di perhitungan jarak. Beda dengan Paxel. Misal nih ya seperti contoh pengiriman 2 paket yang kulakukan di dalam kota tadi, meski kedua jarak tersebut berbeda secara hitungan kilometer, tarifnya tetap flat. Senang dooongg.... ๐
Saat ini memang Paxel baru melayani beberapa daerah saja seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Solo.
Baru satu tahun sob... wajar lah ya jika coverage Paxel akan bertambah secara bertahap. Paxel sendiri menargetkan pada pertengahan tahun 2019 nanti sudah bisa beroperasi 20 kota besar yang ada di Indonesia.
Semoga ke depannya Paxel makin pesat perkembangannya ya. Siapa sih yang tidak mau dilayani dengan sepenuh hati oleh jasa ekspedisi yang selalu siap #AntarkanKebaikan ini?