Seperti biasanya, dunia properti kembali bergejolak pasca Pemilu. Para pengembang mulai agresif mengembangkan proyeknya dengan segala strategi.
Sama halnya dengan PT Cileungsi Graha Raya dan PT Karya Makmur, yang meluncurkan Perumahan Taman Pondok Legi di Waru, Sidoarjo.
Pengembangan ini sendiri merupakan lanjutan dari proyek lama yang ada di daerah tersebut sejak 1980-an. Terdapat lahan seluas 6 hektare untuk proyek Taman Pondok Legi ini.
Diketahui, siklus properti di Jawa Timur khususnya kawasan ini akan tumbuh pesat apalagi selepas masa Pemilu. Pasarnya adalah segmen menengah, sehingga rumah tapak kualitas mantap dan lokasi strategis dengan harga terjangkau masih jadi buruan utama.
Ketiga aspek tersebut rasanya bisa ditemukan semua di perumahan Taman Pondok Legi Sidoarjo ini. Bagaimana tidak? Dengan harga yang terbilang murah, perumahan ini punya tawaran yang sangat menarik.
Dari kualitas unit rumahnya yang tak sembarangan dengan berbagai tipe yang ditawarkan, hingga letaknya yang sangat strategis berada di kawasan industri Waru, sekaligus pintu gerbang Surabaya dari berbagai arah.
Pengembang perumahan Taman Pondok Legi (TPL) di kawasan Waru, Sidoarjo, langsung agresif melakukan pembangunan 530 unit rumah yang telah sold out saat dipasarkan mulai Mei 2019 lalu.
Respon pasar untuk Taman Pondok Legi sangatlah positif. Hal ini barangkali disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, kebutuhan psar di segmen menengah masih sangat tinggi. Selain karena itu, lokasi perumahan ini terbilang sangat menarik.
Proyek Taman Pondok Legi berada di wilayah selatan kota Surabaya, meski berada di wilayah Sidoarjo, tetapi dekat dengan akses industri, perkantoran, dan fasilitas umum seperti bandara dan terminal serta stasiun.
Begitu strategis, waktu tempuhnya hanya 5 menit dari pintu tol dan Mall Cito, 5 menit dari Terminal Purabaya, 7 menit dari RS Mitra Keluarga, dan 12 menit dari Bandara Internasional Juanda.
Selain itu dari dua hal tersebut, harga yang ditawarkan juga lumayan kompetitif. Taman Pondok Legi menawarkan rumah dengan harga mulai Rp 400 jutaan hingga Rp 800 jutaan sehingga pasarnya pun masih sangat besar.
Apalagi, dengan adanya kerjasama antara pihak pengembang dengan berbagai perbankan, suku bunga KPR yang ditawarkan juga sangat kompetitif.
Saat ini sendiri, proses pembangunan digenjot dengan target akhir tahun sudah bisa serah terima unit. Sebelumnya, target serah terima akan dilakukan pertengahan tahun 2020.
Namun karena progres pembangunan yang sudah dimulai sejak Mei 2019 lalu, diprediksi penyelesaian bisa lebih cepat lagi.
Produk rumah menengah, mayoritas konsumen adalah end user. Dengan pembelian sekitar 80 persen melalui KPR di perbankan. Hanya 10-15 persen yang beli secara in house dan 5 persen yang cash atau tunai.
Lokasi di wilayah selatan kota Surabaya, tentunya di wilayah Kabupaten Sidoarjo, peminatnya sangat tinggi, dibanding bagian barat Surabaya maupun Sidoarjo. Hal itu tak lepas dari lokasi pekerjaan end user rumah menengah yang mayoritas juga di kawasan ini.
Proyek TPL ini terdiri atas rumah tapak dengan empat type. Type paling kecil dengan luas tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 30 meter persegi, dijual di harga mulai Rp 300 jutaan.
Kemudian type lainnya dengan luasan tanah 72 meter persegi, 90 meter persegi, 102 meter persegi, 105 meter persegi dan 115 meter persegi dengan luas bangunan menyesuaikan.
Waru adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan dengan Kota Surabaya, dan di kecamatan ini terdapat Terminal Purabaya, terminal bus terbesar di Indonesia.
Di sisi utara kecamatan ini, terdapat Bundaran Waru, yang merupakan pintu gerbang utama Kota Surabaya dari arah barat daya (Mojokerto / Madiun / Kediri / Solo / Yogyakarta) dan dari arah selatan (Malang / Banyuwangi).
Waru merupakan salah satu kawasan industri utama di selatan Surabaya. Banyak sentra Industri di sini, mulai logam,di desa Ngingas serta sepatu sandal yang terdapat di desa Wadung Asri, Berbek, Kepuh kiriman dan Wedoro.
Desa Berbek yang secara administratif masuk kecamatan Waru juga jadi termasuk bagian dari kawasan Industri Rungkut (SIER) yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kawasan Industri Berbek.
Waru juga dikenal sebagai pusat Industri penyangga dari Surabaya, dan banyak industri penting yang sebelumnya berpusat di kota kecamatan ini. Misalnya pabrik paku, pabrik susu Nestle, perusahaan biskuit UBM, sampai pabrik soda (Persero).
Kabupaten Sidoarjo sendiri sebagai salah satu penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat.
Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah.
Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya, Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional.
Sebab itulah Sidoarjo menyimpan potensi yang sangat besar dan menjanjikan dalam hal investasi bentuk apapun, tentu saja termasuk properti sendiri. Taman Pondok Legi adalah salah satu yang bisa jadi pilihan paling menarik!
Proyek Taman Pondok Legi dikenalkan ke broker untuk dijual dengan sistim NUP (Nomor Urut Pemesanan). Sistem ini memiliki keunggulan, penjualan yang lebih cepat pada produk rumah tapak.
Sebagai lead agent, mereka menggandeng Era Real Estate dan para anggota Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Jawa Timur.
NUP merupakan kepanjangan dari Nomor Urut Pemesanan. Masing masing developer kadangkala menggunakan istilah yang berbeda untuk masalah NUP dalam penjualannya ini.
Namun, inti sistem ini adalah kesempatan untuk memilih unit properti atau rumah berdasar urutan nomor sebelum properti di launching.
Sebagai keseriusan minat beli, investor atau konsumen diwajibkan membayar NUP sejumlah rupiah tertentu. Harga NUP ditetapkan per-unit, dimana nomor NUP berdasarkan siapa yang transfer terlebih dahulu.
Pada kondisi ini, bila calon investor yang telah memiliki NUP, kemudian ingin menambah dalam selang waktu yang berbeda dapat dipastikan tidak boleh memilih unit keseluruhan dalam waktu bersama.
Bisa dibayangkan, bila membeli 20 unit maka akan menunggu sebanyak 20 kali panggilan. Beruntung bila memesan NUP dalam satu kali proses pemesanan. Nomor NUP akan berurutan, sehingga bisa langsung memilih dalam satu waktu.
Pembedaan Jenis NUP membawa konsekuensi perubahan urutan pemanggilan. Kesempatan pertama akan diberikan kepada pemegang NUP dengan jenis NUP tertinggi, dengan nomor urut awal, disusul dengan pemegang NUP berikutnya.
Bagi teman-teman yang tertarik, bisa cek unit yang tersedia di situs properti www.99.co/id. Jangan sampai kehabisan, ya!
Sama halnya dengan PT Cileungsi Graha Raya dan PT Karya Makmur, yang meluncurkan Perumahan Taman Pondok Legi di Waru, Sidoarjo.
Pengembangan ini sendiri merupakan lanjutan dari proyek lama yang ada di daerah tersebut sejak 1980-an. Terdapat lahan seluas 6 hektare untuk proyek Taman Pondok Legi ini.
Diketahui, siklus properti di Jawa Timur khususnya kawasan ini akan tumbuh pesat apalagi selepas masa Pemilu. Pasarnya adalah segmen menengah, sehingga rumah tapak kualitas mantap dan lokasi strategis dengan harga terjangkau masih jadi buruan utama.
Ketiga aspek tersebut rasanya bisa ditemukan semua di perumahan Taman Pondok Legi Sidoarjo ini. Bagaimana tidak? Dengan harga yang terbilang murah, perumahan ini punya tawaran yang sangat menarik.
Dari kualitas unit rumahnya yang tak sembarangan dengan berbagai tipe yang ditawarkan, hingga letaknya yang sangat strategis berada di kawasan industri Waru, sekaligus pintu gerbang Surabaya dari berbagai arah.
Taman Pondok Legi: Pilihan Pas Hunian Segmen Menengah
Pengembang perumahan Taman Pondok Legi (TPL) di kawasan Waru, Sidoarjo, langsung agresif melakukan pembangunan 530 unit rumah yang telah sold out saat dipasarkan mulai Mei 2019 lalu.
Respon pasar untuk Taman Pondok Legi sangatlah positif. Hal ini barangkali disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, kebutuhan psar di segmen menengah masih sangat tinggi. Selain karena itu, lokasi perumahan ini terbilang sangat menarik.
Proyek Taman Pondok Legi berada di wilayah selatan kota Surabaya, meski berada di wilayah Sidoarjo, tetapi dekat dengan akses industri, perkantoran, dan fasilitas umum seperti bandara dan terminal serta stasiun.
Begitu strategis, waktu tempuhnya hanya 5 menit dari pintu tol dan Mall Cito, 5 menit dari Terminal Purabaya, 7 menit dari RS Mitra Keluarga, dan 12 menit dari Bandara Internasional Juanda.
Selain itu dari dua hal tersebut, harga yang ditawarkan juga lumayan kompetitif. Taman Pondok Legi menawarkan rumah dengan harga mulai Rp 400 jutaan hingga Rp 800 jutaan sehingga pasarnya pun masih sangat besar.
Apalagi, dengan adanya kerjasama antara pihak pengembang dengan berbagai perbankan, suku bunga KPR yang ditawarkan juga sangat kompetitif.
Saat ini sendiri, proses pembangunan digenjot dengan target akhir tahun sudah bisa serah terima unit. Sebelumnya, target serah terima akan dilakukan pertengahan tahun 2020.
Namun karena progres pembangunan yang sudah dimulai sejak Mei 2019 lalu, diprediksi penyelesaian bisa lebih cepat lagi.
Produk rumah menengah, mayoritas konsumen adalah end user. Dengan pembelian sekitar 80 persen melalui KPR di perbankan. Hanya 10-15 persen yang beli secara in house dan 5 persen yang cash atau tunai.
Lokasi di wilayah selatan kota Surabaya, tentunya di wilayah Kabupaten Sidoarjo, peminatnya sangat tinggi, dibanding bagian barat Surabaya maupun Sidoarjo. Hal itu tak lepas dari lokasi pekerjaan end user rumah menengah yang mayoritas juga di kawasan ini.
Proyek TPL ini terdiri atas rumah tapak dengan empat type. Type paling kecil dengan luas tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 30 meter persegi, dijual di harga mulai Rp 300 jutaan.
Kemudian type lainnya dengan luasan tanah 72 meter persegi, 90 meter persegi, 102 meter persegi, 105 meter persegi dan 115 meter persegi dengan luas bangunan menyesuaikan.
Lokasi Sentra Industri Waru Sidoarjo, Pintu Masuk Surabaya
Waru adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan dengan Kota Surabaya, dan di kecamatan ini terdapat Terminal Purabaya, terminal bus terbesar di Indonesia.
Di sisi utara kecamatan ini, terdapat Bundaran Waru, yang merupakan pintu gerbang utama Kota Surabaya dari arah barat daya (Mojokerto / Madiun / Kediri / Solo / Yogyakarta) dan dari arah selatan (Malang / Banyuwangi).
Waru merupakan salah satu kawasan industri utama di selatan Surabaya. Banyak sentra Industri di sini, mulai logam,di desa Ngingas serta sepatu sandal yang terdapat di desa Wadung Asri, Berbek, Kepuh kiriman dan Wedoro.
Desa Berbek yang secara administratif masuk kecamatan Waru juga jadi termasuk bagian dari kawasan Industri Rungkut (SIER) yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kawasan Industri Berbek.
Waru juga dikenal sebagai pusat Industri penyangga dari Surabaya, dan banyak industri penting yang sebelumnya berpusat di kota kecamatan ini. Misalnya pabrik paku, pabrik susu Nestle, perusahaan biskuit UBM, sampai pabrik soda (Persero).
Kabupaten Sidoarjo sendiri sebagai salah satu penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat.
Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah.
Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya, Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional.
Sebab itulah Sidoarjo menyimpan potensi yang sangat besar dan menjanjikan dalam hal investasi bentuk apapun, tentu saja termasuk properti sendiri. Taman Pondok Legi adalah salah satu yang bisa jadi pilihan paling menarik!
Taman Pondok Legi Gunakan Sistem Nomor Urut Pemesanan (NUP)
Proyek Taman Pondok Legi dikenalkan ke broker untuk dijual dengan sistim NUP (Nomor Urut Pemesanan). Sistem ini memiliki keunggulan, penjualan yang lebih cepat pada produk rumah tapak.
Sebagai lead agent, mereka menggandeng Era Real Estate dan para anggota Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Jawa Timur.
NUP merupakan kepanjangan dari Nomor Urut Pemesanan. Masing masing developer kadangkala menggunakan istilah yang berbeda untuk masalah NUP dalam penjualannya ini.
Namun, inti sistem ini adalah kesempatan untuk memilih unit properti atau rumah berdasar urutan nomor sebelum properti di launching.
Sebagai keseriusan minat beli, investor atau konsumen diwajibkan membayar NUP sejumlah rupiah tertentu. Harga NUP ditetapkan per-unit, dimana nomor NUP berdasarkan siapa yang transfer terlebih dahulu.
Pada kondisi ini, bila calon investor yang telah memiliki NUP, kemudian ingin menambah dalam selang waktu yang berbeda dapat dipastikan tidak boleh memilih unit keseluruhan dalam waktu bersama.
Bisa dibayangkan, bila membeli 20 unit maka akan menunggu sebanyak 20 kali panggilan. Beruntung bila memesan NUP dalam satu kali proses pemesanan. Nomor NUP akan berurutan, sehingga bisa langsung memilih dalam satu waktu.
Pembedaan Jenis NUP membawa konsekuensi perubahan urutan pemanggilan. Kesempatan pertama akan diberikan kepada pemegang NUP dengan jenis NUP tertinggi, dengan nomor urut awal, disusul dengan pemegang NUP berikutnya.
Bagi teman-teman yang tertarik, bisa cek unit yang tersedia di situs properti www.99.co/id. Jangan sampai kehabisan, ya!