Frase di atas sering kita baca terkait dengan ikhtiar untuk menjaga kesehatan. Dengan mengambil contoh buah apel, kita diarahkan kepada upaya untuk mengkonsumsi makanan sehat agar kondisi tubuh selalu terjaga.
Terkait dengan kesehatan tubuh, aku jadi ingat berbagai kabar yang kurang menyenangkan terjadi pada sahabat maupun kenalan. Mereka para perempuan hebat itu, harus berjuang untuk melawan kanker payudara yang tengah dialaminya.
Tahukah engkau kawan, bahwa di berbagai negara di dunia, bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month). Langkah ini dilakukan untuk membantu meningkatkan perhatian dan dukungan terhadap kesadaran diri, deteksi dini dan penyembuhan penyakit ini.
Kanker payudara sejauh ini merupakan kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Upaya penyembuhan terus dilakukan, tapi saat ini kanker payudara belum bisa benar-benar disembuhkan.
Kanker payudara ini mengingatkanku pada seorang sahabat yang memiliki semangat tak terkalahkan dalam melawan penyakit ini. Di antara kesibukannya yang tiada henti sebagai diplomat muda, selalu berada di berbagai negara untuk menjalankan tugas negara, kepeduliannya terhadap kanker payudara yang pernah menyerangnya tersebut tetap diwujudkannya dengan tindakan nyata.
Sekitar seminggu yang lalu Indah Nuria Savitri, seorang penyintas kanker payudara, baru saja mengikuti gerakan Making Strides Against Breast Cancer di New York. Setiap tahun gerakan ini memang diadakan di New York untuk mendukung perjuangan para penderita kanker payudara sekaligus menumbuhkan kesadaran kepada khalayak umum tentang pentingnya menyadari bahaya kanker payudara bagi tubuh.
Indah Nuria terdeteksi kena kanker payudara stadium tinggi ketika baru saja menjalankan tugasnya di markas PBB yang ada di New York. Rangkaian panjang pengobatan yang dirasakannya sudah tak terhitung lagi, dengan sabar dijalaninya. Hingga kini dia tetap beraktivitas dengan lincah dan terus menyemangati para penderita kanker payudara yang masih dalam tahap penyembuhan.
Salut sekali dengan daya juang sahabatku yang satu ini. Sejak lima tahun yang lalu aku tak pernah bosan membaca sharingnya tentang proses penyembuhan kanker payudara yang dideritanya. Meski tidak berada di dekatnya, aku dapat merasakan betapa berat perjalanannya menggapai kesehatan yang tentunya terasa luar biasa mahal ketika diri kita sedang diuji dengan sakit seperti ini.
Bagaimana lelah dan mualnya setelah menjalani kemoterapi, kesedihan melanda ketika helaian rambut harus direlakan, hingga kecemasan akan harapan hidup melanda. Ya, tak bisa kubayangkan betapa berat perjuangan hidupnya kala itu.
Ada sisi cerah dari kisah seorang Indah Nuria ketika dia menceritakan bahwa orang-orang di sekelilingnya amat mendukung perjuangannya untuk sembuh dari kanker payudara yang dideritanya. Oleh karena itu, yakinlah wahai teman-temanku terkasih, dukungan kita yang ada di sekitar para penderita kanker payudara tersebut amat sangat berarti.
Deteksi Dini Kanker Payudara
Masih tingginya kasus kanker payudara di berbagai belahan bumi, membuat kita makin tersadar akan pentingnya deteksi dini terhadap penyakit ini. Apabila kanker payudara terdeteksi dini, dilakukan dia diagnosis dan perawatan yang memadai, ada kemungkinan kanker payudara dapat disembuhkan.
Seringnya orang datang untuk berobat setelah kanker payudaranya telah berada di stadium tinggi. Proses pengobatannya akan makin berat dan melelahkan. Maka yang perlu kita perhatikan saat ini selain gaya hidup sehat, jangan lupa lakukan pemeriksaan terhadap diri sendiri.
Jangan abaikan keanehan sekecil apapun yang terjadi pada payudara ya. Deteksi dini kanker payudara melalui gejala pada payudara berikut ini:
- Benjolan atau penebalan di payudara tanpa disertai rasa nyeri
- Keluar darah atau cairan pada puting susu
- Perubahan bentuk dan kontur payudara
- Perubahan warna dan bentuk puting susu
- Warna kemerahan dan pembengkakan kulit seperti kulit jeruk
- Nyeri pada payudara yang menetap pada satu posisi dan tidak terpengaruh oleh siklus menstruasi (sumber : mediaindonesia.com)
Kaum perempuan di Indonesia umumnya masih enggan dan tidak peduli untuk melakukan deteksi dini, meski mereka telah mengetahui pentingnya hal tersebut. Rasa takut dan khawatir akan adanya penyakit tersebut di diri mereka juga masih menjadi penghambat.
Padahal terkait upaya mengetahui gejala kanker payudara, hal itu harus dilakukan berkala. Maka dari itu penting bagi kita semua untuk ikut menggalakkan kampanye deteksi dini kanker payudara.
Deteksi dini bisa dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini :
SADARI
Yang paling mudah dilakukan untuk mengetahui gejala atau keanehan yang terjadi di payudara adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Hal ini dilakukan untuk menemukan apakah ada benjolan yang biasanya tidak ada di payudara. Juga tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar langkah antisipasi bisa segera dilakukan secepatnya.
Bagaimana urutan untuk melakukan SADARI?
Perhatikan langkah A pada gambar di atas ini. Lakukan sesuai urutan di atas pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama menstruasi di periode bersangkutan. Cukup mudah kan tahapannya?
Yuk segera praktekkan.
SADANIS
Selain melakukan pemeriksaan terhadap diri sendiri, yang tak kalah pentingnya adalah melakukan SADANIS alias Pemeriksaan Payudara Klinis. Lakukan pemeriksaan diri ke balai pengobatan yang melayani jasa mammografi.
Setelah membaca artikel ini, apakah kau sudah melakukan deteksi dini pada payudaramu, wahai sista tersayang? Yuk segera lakukan SADARI dan SADANIS agar bisa mendeteksi kejanggalan yang terjadi pada payudara kita sedini mungkin.
Stay healthy and support breast cancer awareness...