Dalam mengelola keuangan, masing-masing orang pastinya memiliki cara yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti penghasilan dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan hidup. Faktor-faktor tersebut yang nantinya menjadi dasar dalam perhitungan rencana pengeluaran.
Pada saat membuat rencana pengelolaan keuangan, kebanyakan orang sering lupa untuk menganggarkan dana darurat. Padahal, persiapan dana darurat seharusnya menjadi prioritas. Hal ini juga yang sering disarankan oleh para perencana keuangan profesional.
Apa Itu Dana Darurat?
Dana darurat atau emergency fund merupakan dana yang sengaja dianggarkan di dalam rencana keuangan untuk kebutuhan-kebutuhan penting yang bersifat mendadak dan tidak terduga. Bisa disebut juga sebagai dana pengaman atau uang jaga-jaga. Meskipun hanya dibutuhkan di saat-saat tertentu saja, tetapi dana darurat tetap harus dialokasikan.
Pentingnya Dana Darurat Dalam Rencana Keuangan
Beberapa contoh kebutuhan yang perlu menggunakan dana darurat misalnya saja:
- Terjadi kecelakaan yang mengharuskan untuk tirah baring sementara di rumah dan membuat pendapatan bulanan tersendat.
- Acara atau kegiatan mendadak yang membutuhkan dana besar.
- Ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
- Perbaikan aset, seperti rumah atau mobil yang sifatnya mendadak, bukan perbaikan rutin.
- Pembiayaan pengobatan jika asuransi tidak bisa menutup semuanya, dan lain-lainnya.
Mengingat kebutuhan terduga seperti di atas, ada baiknya bila dana darurat disimpan di tempat yang mudah diakses. Dana darurat dapat disimpan dalam bentuk tabungan, deposito, atau bentuk lainnya selama masih bisa diakses dengan mudah.
Berapa Jumlah Dana Darurat yang Perlu Disimpan?
Dana darurat biasanya dihitung dari total pengeluaran bulanan. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah dana darurat adalah jumlah tanggungan dan status masing-masing orang. Contoh perhitungan jumlah dana darurat kurang lebihnya adalah:
- Lajang. Untuk yang masih berstatus lajang, perhitungannya sekitar 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan rutin.
- Menikah dan belum memiliki anak. Perhitungannya sekitar 9 kali dari jumlah pengeluaran bulanan rutin.
- Menikah dan sudah memiliki anak. Bagi mereka yang sudah menikah dan memiliki anak, perhitungan uang daruratnya kurang lebih 12 kali pengeluaran bulanan rutin.
Semakin banyak orang yang ditanggung, maka akan semakin besar pula jumlah dana darurat yang harus dianggarkan. Oleh karena itu, kita harus selalu menyesuaikan dana darurat ini dengan kondisi yang dihadapi.
Pentingnya pengadaan dana darurat di dalam perencanaan keuangan harusnya menjadi perhatian setiap orang. Sebaiknya memang persiapan dana darurat jangan ditunda-tunda lagi karena bisa menimbulkan masalah keuangan yang cukup serius di masa depan.
Persiapan dana darurat juga bisa dilakukan dengan cara berinvestasi. Sekarang, sudah banyak platform investasi terpercaya yang menjamin keamanan keuangan kita, salah satunya adalah qazwa.id yang merupakan platform investasi syariah dan sudah terdaftar di OJK. Dengan begitu, dana darurat yang telah kita anggarkan akan lebih aman.
dana darurat ini perluuuuu banget, jadi .. ssst, tanpa setau siapa siapa aku suka masukin duit ke satu tempat khusus dan satu celengan khusus yang ATMnya ga pernah dibawa,
BalasHapuspernah kesulitan untuk bayar sesuatu soalnya dan sedih karena di ATM ga ada, di tabungan rahasia juga ga ada hiks
sejak itu mikir "Aku HARUS PUNYA TABUNGAN DANA DARURAT" thanks infonya
Perencanaan keuangan ternyata penting sekali ya Mbak Uniek.Kalo tak direncanakan dan menyediakan pos untuk dana darurat maka semua rencana pengeluaran adalah darurat hehehe
BalasHapusDana darurat memang pentiiing banget. Tapi belakangan ini ada ajaaa kebutuhanku Mak, jadinya dana darurat kepake mulu iihhh :D
BalasHapus*harap bersabar ini ujian*
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Sekarang makin banyak platform investasi syariah ya mbak. Jadi kalo pengen investasi untuk dana darurat jangka panjang hati nggak galau, apakah aman dan thoyib. Apalagi udah terdaftar di OJK, makin mantap lah
BalasHapusAseli mbak kadang dana darurat ini menggoda banget untuk dipakai..heheh...padahal kan penting banget. Kerasanya kalo emang lagi dibutuhkan untuk dipakai.
BalasHapuswah, dana daruratku masih jauh banget dari 12 bulan pengeluaran rutin. Lagi ngejar dana pendidikan dan dana pensiun soalnya >.<
BalasHapusEmang ya mbak dana darurat itu penting banget pas tiba-tiba kita butuh dana besar jadi punya cadangan. Untungnya jaman sekarang sudah banyak lembaga keuangan yang bisa menampung inves dana darurat.
BalasHapusMampir ke tulisan ini sepertinya saya langsung mendapatkan pencerahan. Dari kemarin-kemarin itu pengen berinvestasi buat masa depan atau kayak dana darurat, tapi pengen yang syariah. Dan pas banget, ada Qazwa(dot)id yang berbasis syariah. Bisa banget nih langsung cek-cek infonya ke Qazwa. Terima kasih infonya, Mba Uniek.
BalasHapuscusss langsung ke Qazwa mba... jarang2 soalnya yang fokus di invest syariah
BalasHapusKalau dihitung dari menyisihkan pendapatan bulanan, dana darurat ini idealnya berapa persen dari pendapatan kita ya mb?
BalasHapusDana darurat ini penting banget ya mba, karena seringkali banyak hal-hal tak terduga yang terjadi, misal sumbangan untuk undangan pernikahan yang seabreg-abreg juga bisa masuk ke post keuangan ini ya..
BalasHapusSemenjak ikutan workshop financial aku jadi lebih paham tentang dana darurat ini. Awalnya aku hanya menyisihkan 10% saja biasanya dari pendapatan tapi ternyata minimal harus 30%, kalai aku selalu memisahkan rekening dana darurat ini.
BalasHapusDuh..aku nih mba termasuk yang belum nyiapin dana darurat, belum rutin nyisihin buat dana darurat padahal ini termasuk yang penting banget ya mba..semoga bisa lebih konsisten lagi nih nyisihin buat dana darurat
BalasHapusWah banyak juga ya 12 kali dari pengeluaran bulanan. Tapi ya wajar sih, makin banyak yang ditanggng, makin besar pula resiko dan kebutuhannya. Dana daruratku blom sebanyak itu nih. gimana cara nyisihinnya ya?
BalasHapus12x pengeluaran bulanan rutin, ok saya catat. waaah bener2 kudu disiapkan daripada keteteran di kemudian hari
BalasHapusIya ya,
BalasHapusSering kali kita lupa untuk menganggarkan dana darurat. Yang ada, kita ambil dana tabungan saat ada hal2 mendadak dan darurat untuk segera diselesaikan.
Dana pendidikan, dana pensiun, dana darurat, banyak seklai pos-pos yang harus dialokasikan. Apalagi untuk wiraswasta sepertiku. Semua harus ditanggung sendiri. Kadang mumet juga aku mikirinnya. Tapi yawislah, bismillah sambil berusaha.
BalasHapusSaya termasuk yang kesulitan untuk menyisihkan dana darurat. Sudah pernah terkumpul, eh, malah ikut terpakai. Memang sebaiknya diinvestasikan saja ya, cobain lihat di Qazwa, deh! Siapa tahu ada yang cocok
BalasHapusBesaran dana darurat ini yang masih belum fix menganggarkan setiap bulannya. Kadang kecuri oleh anggaran lainnya kalau saya. Belum bisa disiplin.
BalasHapusIya nih jadi berasa diingetin utk nyimpen dana darurat. Soalnya saya ga kepikiran dana darurat. Ah mulai besok sisihkan utk dana darurat deh.
BalasHapusNamanya seperti yang islami yaa, kak Uniek.
BalasHapusApakah akadnya juga islami?
Jadi penasaran pengin belajar mengenai investasi syariah.
Duh, berasa dicolek nih aku. Huhu, gak punya dana darurat. Jadinya kalo ada apa-apa, aku biasanya bongkar tabungan. :(
BalasHapusSetiap ikut workshop perencanaan keuangan pasti selalu diingatkan tentang dana darurat ini. Tapi nyata ya nelum bisa nyiapin dengan jumlah yang dianjurkan. Hehehe
BalasHapusDana darurat memang penting banget mba, aku sudah merasakan manfaatnya. Tapi sedih selalu kepakai dan belum kumpul lagi huuhu. Moga Allah permudah aku untuk mengumpulkannya lagi aamiin
BalasHapusiyeees ini penting.. dana darurat itu yg dulu pertamakali aku siapin pas udh nikah. setelah terkumpul, baru deh aku fokus dgn tahungan2 lainnya. dana darurat ttp aku simoen dlm tabungan investasi tp yg resikonya lbh kecil, jd ga kuatir kegerus :).
BalasHapus