Siap Darling...
Ketika mendengar atau membaca kata Siap Darling, apakah kiranya yang terpikirkan olehmu, Kawan? Jika kaukira itu semacam kalimat sayang-sayangan, wohoooo... sungguh engkau salah duga. π
Lalu apa dong?
Siap Darling ini merupakan akronim dari Siap Sadar Lingkungan, gerakan yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui berbagai media sosial sejak November 2018. Gerakan ini menyasar generasi milenial, yang sangat akrab dengan media sosial, untuk menyebarkan berbagai konten positif. Khusus untuk #SiapDarling ini tentu saja konten yang ditonjolkan adalah seputar kegiatan mencintai lingkungan dan bumi.
Bukan sekedar jargon dan seseruan aja nih di medsos, aktivitas nyata untuk menghijaukan bumi kulihat sendiri dan kuikuti rangkaian acaranya. Pada tanggal 5 Maret 2020 lalu, aku turut hadir mengikuti penanaman pohon di area Candi Gedongsongo, Kabupaten Semarang.
Lho, penghijauan kok di candi?
Candi menyimpan banyak kisah yang bisa banget kita telusuri. Selain itu, biasanya candi akan dibangun di daerah dataran tinggi, sehingga cuacanya pasti sejuk. Pas banget kan ya dijadikan tujuan wisata. Kita bisa dapet kisah di balik berdirinya candi, pemandangan yang apik, hawa yang sejuk, semua yang kita butuhkan saat refreshing ada di sana.
Jadi nggak salah dong kalau kita juga ikut menjaga kelestarian candi. Hal inilah yang ditangkap oleh gerakan #SiapDarling yang dilakukan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Candi Gedongsongo merupakan candi keempat yang telah dihijaukan melalui gerakan Siap Darling ini.
Semarang memiliki potensi wisata yang luar biasa, salah satunya berkat adanya Candi Gedongsongo yang berlokasi di Kabupaten Semarang. Bakti Lingkungan Djarum Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, telah menetapkan komitmen untuk menghijaukan Kompleks Percandian Gedongsongo. Melalui program Siap Darling, ada 868 bibit pohon dan semak yang ditanam di berbagai titik yang tersebar di kawasan candi tersebut. Bibit ini berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah.
Aku nggak mau kalah dong dengan para Darling Squad yang penuh semangat mengikuti penanaman pohon itu. Bawaan putri desa yang gemar pegang cangkul (pegang doang), langsung ikutan cangkul-cangkul memasukkan tanah ke lokasi penanaman pohon itu. Darling Squad sendiri merupakan sebutan untuk para mahasiswa yang aktif menjadi volunteer dalam setiap kegiatan lingkungan yang bertujuan untuk memperbaiki jejak kerusakan yang ada di bumi ini.
Pada acara di Candi Gedongsongo ini hadir pula FX. Supanji selaku Vice Presdir Djarum Foundation yang mengatakan #SiapDarling dapat menjadi sarana bagi para generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan.
Sesuai banget nih dengan jargon dari Darling Squad berikut :
Iyes bener banget lah, suatu movement besar, terutama yang membuat kita harus melakukan perubahan, memang tak bisa dilakukan sendirian. Harus bersama-sama saling bergandeng tangan dan saling mendukung.
Pada kegiatan Siap Darling ini, ada 250 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas ikutan aktif menanam pohon. Mereka berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Negeri Semarang dan 50 kampus lainnya.
Jenis pohon yang ditanam pada kegiatan ini terdiri dari Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus, Puspa dan Akar Wangi untuk area kawasan Candi 1. Adapun pada kawasan Candi 4, para mahasiswa ini menanam Pinus, Puspa dan Akar Wangi.
Melalui penanaman pohon dan semak ini diharapkan situs warisan sejarah di Indonesia menjadi destinasi favorit masyarakat. Perlu selalu dilakukan penjagaan atas kelestariannya. Ditambahkan lagi oleh FX Supanji, harapan jangka panjangnya adalah langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan. Semoga Kompleks Percandian Gedongsongo semakin menawan dan nyaman bagi wisatawan, sehingga bisa menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Semarang. Hal ini akan memberikan dampak positif baik dari sisi lingkungan hingga menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar.
Ibu Dewi Asmara yang saat itu juga hadir, mewakili Bp. Sukronedi, S.Si., M.A, selaku Kepala BPCB Jawa Tengah, menyambut positif upaya Djarum Foundation dalam melestarikan situs sejarah melalui program #SiapDarling. Gerakan ini diyakini mampu menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap lingkungan dan warisan para leluhur.
Selain para mahasiswa, hadir juga para petinggi Djarum Foundation, kepolisian dan militer setempat yang turut serta menanam bibit pohon di area candi. Semua yang hadir di Candi Gedongsongo hari itu tampak sangat bersemangat mengikuti aktivitas ini meskipun diiringi rintik hujan dan cuaca yang cukup dingin. Bahkan kabut sempat turun agak tebal di pagi harinya.
Ada harapan yang lebih kuat melalui #SiapDarling ini nantinya mampu mengubah paradigma kaum milenial bahwa berkunjung ke tempat bersejarah tidaklah membosankan, tapi justru membanggakan. Masih ingat kan ya kata orang bijak, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan juga merawat apa yang ditinggalkan oleh leluhur kita.
Setelah acara penanaman selesai, masih dilanjutkan dengan acara talkshow yang dihadiri oleh berbagai narasumber yang terkait dengan movement Siap Darling ini. Ada Bp. FX Supanji dari Djarum Foundation, Bu Dewi Asmara dari BPCB Jawa Tengah, Bp. Hasan dari Dinas Kehutanan Jawa Tengah, Mas Iqbal dari Kertabumi, dan Lutfi Aulia, pemeran web series Prince Darling.
Yang menarik dari acara talkshow ini, hadir perwakilan kaum muda yang peduli pada lingkungan. Ada Mas Iqbal sebagai founder Kertabumi Klinik Sampah, yang hingga saat ini kiprahnya dalam pengelolaan sampah telah menghasilkan produk berkualitas. Coba aja bayangin loh, Kertabumi telah memiliki teknologi untuk mengubah sampah plastik menjadi ubin. Ulalaaa... hebatnyaaa... Bisa banget intip-intip aktivitas Kertabumi di akun instagramnya @kertabumikliniksampah.
Dari salah satu narasumber pula, aku jadi tahu kenapa di candi itu ditanam pohon pinus. Bukan hanya sekadar melindungi lingkungan, ternyata pohon ini juga diciptakan untuk melindungi manusia. Di jaman dahulu, candi digunakan sebagai tempat beribadah. Padahal di area Candi Gedongsongo ini, terutama di area Kawasan Candi 4, bau belerang pekatnya sungguh membuat pernapasan kita sesak. Nah, pohon pinus ini memiliki kemampuan untuk menyerap aroma belerang tersebut. Jadi bukan tanpa alasan jika di candi kemudian ditanam jenis pohon tertentu.
Luar biasa ya leluhur kita, sejak jaman dahulu telah memiliki kearifan alam yang luar biasa. Nah, balik lagi nih kalau gitu, kita yang hidup di masa sekarang, sudah melakukan apa untuk mencintai bumi tempat kita tinggal dan mencari oksigen untuk hidup?
Silakan ya bagi yang ingin berkiprah untuk menyelamatkan bumi dari jejak kerusakan lingkungan, bisa gabung menjadi Darling Squad melalui web Siap Darling ini.
Bukan sekedar jargon dan seseruan aja nih di medsos, aktivitas nyata untuk menghijaukan bumi kulihat sendiri dan kuikuti rangkaian acaranya. Pada tanggal 5 Maret 2020 lalu, aku turut hadir mengikuti penanaman pohon di area Candi Gedongsongo, Kabupaten Semarang.
Lho, penghijauan kok di candi?
Candi menyimpan banyak kisah yang bisa banget kita telusuri. Selain itu, biasanya candi akan dibangun di daerah dataran tinggi, sehingga cuacanya pasti sejuk. Pas banget kan ya dijadikan tujuan wisata. Kita bisa dapet kisah di balik berdirinya candi, pemandangan yang apik, hawa yang sejuk, semua yang kita butuhkan saat refreshing ada di sana.
Jadi nggak salah dong kalau kita juga ikut menjaga kelestarian candi. Hal inilah yang ditangkap oleh gerakan #SiapDarling yang dilakukan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Candi Gedongsongo merupakan candi keempat yang telah dihijaukan melalui gerakan Siap Darling ini.
Semarang memiliki potensi wisata yang luar biasa, salah satunya berkat adanya Candi Gedongsongo yang berlokasi di Kabupaten Semarang. Bakti Lingkungan Djarum Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, telah menetapkan komitmen untuk menghijaukan Kompleks Percandian Gedongsongo. Melalui program Siap Darling, ada 868 bibit pohon dan semak yang ditanam di berbagai titik yang tersebar di kawasan candi tersebut. Bibit ini berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah.
Aku nggak mau kalah dong dengan para Darling Squad yang penuh semangat mengikuti penanaman pohon itu. Bawaan putri desa yang gemar pegang cangkul (pegang doang), langsung ikutan cangkul-cangkul memasukkan tanah ke lokasi penanaman pohon itu. Darling Squad sendiri merupakan sebutan untuk para mahasiswa yang aktif menjadi volunteer dalam setiap kegiatan lingkungan yang bertujuan untuk memperbaiki jejak kerusakan yang ada di bumi ini.
Djarum Foundation mengajak mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs warisan bersejarah Indonesia serta menularkan kebiasaan baik ini kepada masyarakat luas.(FX Supanji, Vice Presiden Director Djarum Foundation)
Pada acara di Candi Gedongsongo ini hadir pula FX. Supanji selaku Vice Presdir Djarum Foundation yang mengatakan #SiapDarling dapat menjadi sarana bagi para generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan.
Sesuai banget nih dengan jargon dari Darling Squad berikut :
Bikin perubahan tak bisa sendirian.
Iyes bener banget lah, suatu movement besar, terutama yang membuat kita harus melakukan perubahan, memang tak bisa dilakukan sendirian. Harus bersama-sama saling bergandeng tangan dan saling mendukung.
Pada kegiatan Siap Darling ini, ada 250 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas ikutan aktif menanam pohon. Mereka berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Negeri Semarang dan 50 kampus lainnya.
Jenis pohon yang ditanam pada kegiatan ini terdiri dari Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus, Puspa dan Akar Wangi untuk area kawasan Candi 1. Adapun pada kawasan Candi 4, para mahasiswa ini menanam Pinus, Puspa dan Akar Wangi.
Melalui penanaman pohon dan semak ini diharapkan situs warisan sejarah di Indonesia menjadi destinasi favorit masyarakat. Perlu selalu dilakukan penjagaan atas kelestariannya. Ditambahkan lagi oleh FX Supanji, harapan jangka panjangnya adalah langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan. Semoga Kompleks Percandian Gedongsongo semakin menawan dan nyaman bagi wisatawan, sehingga bisa menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Semarang. Hal ini akan memberikan dampak positif baik dari sisi lingkungan hingga menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar.
Ibu Dewi Asmara yang saat itu juga hadir, mewakili Bp. Sukronedi, S.Si., M.A, selaku Kepala BPCB Jawa Tengah, menyambut positif upaya Djarum Foundation dalam melestarikan situs sejarah melalui program #SiapDarling. Gerakan ini diyakini mampu menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap lingkungan dan warisan para leluhur.
Selain para mahasiswa, hadir juga para petinggi Djarum Foundation, kepolisian dan militer setempat yang turut serta menanam bibit pohon di area candi. Semua yang hadir di Candi Gedongsongo hari itu tampak sangat bersemangat mengikuti aktivitas ini meskipun diiringi rintik hujan dan cuaca yang cukup dingin. Bahkan kabut sempat turun agak tebal di pagi harinya.
Ada harapan yang lebih kuat melalui #SiapDarling ini nantinya mampu mengubah paradigma kaum milenial bahwa berkunjung ke tempat bersejarah tidaklah membosankan, tapi justru membanggakan. Masih ingat kan ya kata orang bijak, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan juga merawat apa yang ditinggalkan oleh leluhur kita.
Setelah acara penanaman selesai, masih dilanjutkan dengan acara talkshow yang dihadiri oleh berbagai narasumber yang terkait dengan movement Siap Darling ini. Ada Bp. FX Supanji dari Djarum Foundation, Bu Dewi Asmara dari BPCB Jawa Tengah, Bp. Hasan dari Dinas Kehutanan Jawa Tengah, Mas Iqbal dari Kertabumi, dan Lutfi Aulia, pemeran web series Prince Darling.
Yang menarik dari acara talkshow ini, hadir perwakilan kaum muda yang peduli pada lingkungan. Ada Mas Iqbal sebagai founder Kertabumi Klinik Sampah, yang hingga saat ini kiprahnya dalam pengelolaan sampah telah menghasilkan produk berkualitas. Coba aja bayangin loh, Kertabumi telah memiliki teknologi untuk mengubah sampah plastik menjadi ubin. Ulalaaa... hebatnyaaa... Bisa banget intip-intip aktivitas Kertabumi di akun instagramnya @kertabumikliniksampah.
Dari salah satu narasumber pula, aku jadi tahu kenapa di candi itu ditanam pohon pinus. Bukan hanya sekadar melindungi lingkungan, ternyata pohon ini juga diciptakan untuk melindungi manusia. Di jaman dahulu, candi digunakan sebagai tempat beribadah. Padahal di area Candi Gedongsongo ini, terutama di area Kawasan Candi 4, bau belerang pekatnya sungguh membuat pernapasan kita sesak. Nah, pohon pinus ini memiliki kemampuan untuk menyerap aroma belerang tersebut. Jadi bukan tanpa alasan jika di candi kemudian ditanam jenis pohon tertentu.
Luar biasa ya leluhur kita, sejak jaman dahulu telah memiliki kearifan alam yang luar biasa. Nah, balik lagi nih kalau gitu, kita yang hidup di masa sekarang, sudah melakukan apa untuk mencintai bumi tempat kita tinggal dan mencari oksigen untuk hidup?
Silakan ya bagi yang ingin berkiprah untuk menyelamatkan bumi dari jejak kerusakan lingkungan, bisa gabung menjadi Darling Squad melalui web Siap Darling ini.
KAlo di Sunda DArling itu DAdar Guling nama kuee hahhaaa
BalasHapusBtw, keren banget ini program Darlingnya, ampe diikuti 250 mahasiswa tuh dan emang bener juga ga bisa sendirian, harus kompak yaa. Cuma kadang kendalanya masih kurangnya DArling dimasyarakat kita yaa.
setuju mba, emang keren tuh.. mngajak mahasiswa utk ikut sadar lingkungan
HapusSerunya mba, bisa ikut aksi nyata peduli lingkungan di situs bersejarah pula ya, semoga kalo makin asri, bisa makin menarik minat wisatawan juga ya kan? Btw, nanem tanaman apa tuh mba disana?
BalasHapusIni kayak yg di candi ijo sleman itu ya mbak?
BalasHapusditanamii biar hijau dan enak dikunjungi
pas banget penanamannya di musim hujan
semoga tumbuh subur yg ditanam
Tapi, memang saya auto ingat ke kalimat sayang-sayangan. Trus, ngucapinnya dengan intonasi yang manja hahaha. Unik juga ya singkatannya
BalasHapusSalah satunya dengan menanam banyak pohon. Apalagi suami saya memang senangnya berkebun. Jadi setiap hari biasanya merawat tanaman, deh
Hapussekitar candi emang seharusnya ditanam dan banyak pepohonan, kadang kan suka ke candi tapi langsung males klo liat gersang banget
BalasHapusSemoga area candi ini nantinya akan semakin rindang dengan penanaman pohon2 di sekitarnya. Seneng sekali kalau melihat pemandangan yang asri dengan hijaunya tanaman/pepohonan, bikin mata segeer, hati adem.
BalasHapusBaru tau kalau pohon pinus memiliki kemampuan menyerap aroma belerang.
Menarik soal pohon Pinus. Pohon yang selama ini identik di suasana pegunungan. Sadar lingkungan di candi gedongsongo jadi kepengin lihat bentuk aslinya.
BalasHapusiyaa mba pas baca kata darling kirain cinta-cintaan sama kekasih hihihi, eh ternyata program cinta lingkungan ya
BalasHapuskok keren bangeettt ini program SIAPDARLING
BalasHapusSiappun kita kudu punya semangat dan aksi nyata untuk merawat lingkungan yaaa
Bagus sekali programnya Kak π
BalasHapusDari baca ulasannya, membuat ku tertarik untuk ikutan bergabung. Apakah ada di Jakarta juga?
Program yang bagus banget. Program Darling ini semoga bisa diaplikasikan oleh masyarakat luas ya..
BalasHapusAku ikut yg di candi Boko. Tadinya aku juga mikir kenapa penghijauan di candi? Setelah aku ingat2, oiya disitu pohonnya belum banyak, kayak tanah lapang. Semoga yang sudah ditanami baik di Boko maupun Gedongsongo dipelihara dengan baik oleh pengelola & pengunjung.
BalasHapusAlhadulillah ada gerakan penghijauan seperti ini. Harapannya akan banyak komunitas dan perusahaan yang mau menggelontorkan CSR nya ke sini.
BalasHapusKan candi2 kita banyak sekali ya
Kebayang gimana teduhnya candi candi setelah pohon pohon yang ditanam mulai rindang. Pasti menghadirkan suasana juga hawa yang menyenangkan menenangkan. Semoga kegiatan siapdarling ini juga bisa menginspirasi lainnya aamiin
BalasHapusMba, pengolahan sampah jadi produk bermanfaat dan menarik ini menurutku harus sering dilakukan melalui pelatihan pelatihan. Jadi juga bisa ikut kurangi sampah. Mantap kegiatannya
BalasHapusKalau bukan kita siapa lagi yang mesti melestarikan candi, semoga semakin menginspirasi banyak pihak ya ka.
BalasHapusAktivitas sosial semacam ini patut diacungi jempol. Membutuhkan kesadaran penuh dari diri sendiri dan masyarakat.salut mbak uniek.
BalasHapusProgram yang bagus sekali mbak, selain melestarikan Candi juga melestarikan alam. Jadi pengunjung Candi lebih adem nantinya karena banyak pepohonan. Semoga kegiatan #siapdarling ini terus berjalan.
BalasHapusTerakhir ke Candi Genung Songo memang terasa bangeet gersang mba..jadinya panas. Semoga banyak pohon yang bisa tumbuh yaa mba
BalasHapusaku kira gerakan siap darling ini cuma di banyuwangi aja kemarin mbak ternyata di sana juga ada ya.. keren banget! seru juga pasti pengalamannya ya mbak
BalasHapusMenarik banget ini kegiatannya siapdarling. Bikin masyarakat jadi sadar lungkungan. Kegiatan-kegiatan yang kayak gini nih yang harus diperbanyak, biar makin banyak yang tergerak
BalasHapusSemoga program ini rutin ya mbak trus masyarakat juga makin displin menjaga lingkungan
BalasHapusAku baru balik dari Semarang mbak pengen banget ke Gedong songo tapi pas di cek dari kota nya jauh banget ya (dari tempatku nginap)..duh padahal asri banget ya, next bakal trip khusus deh kesini :)
BalasHapussemoga kegiatan ini berkelanjutan ya mbak.. dampaknya positif banget buat lingkungan
HapusSenangnya ikut aktivitas sosial kaya gini. Bumi kita jadi makin hijau ya. Kalau aku di rumah sebagai sadar lingkungan, nanem bunga-bunga gitu. Terus di kebon juga ada beberapa pohon. Jadi adem deh, penuh oksigen
BalasHapusBener yaa...
HapusNanemnya butuh waktu dan niat. Semoga nanti dijaga hingga besar dan bisa dirasakan manfaatnya.
Aku juga suka kalau ada yang bantuin nanem-nanem, Jiaa..hehhe...
AKu baru tahu nih siap darling ini merupakan progrmanya Djarum mba heheh semoga terus berkontirbusi untuk program keren lain dan bermanfaat yah
BalasHapusaktifitasnya mantab ya mba menjaga lingkungan gini, btw aku baru tahu di Semarang ada candi hehehe duh kudetnya daku
HapusBener sekali kalau mau melestarikan lingkungan maupun wisata sejarah gak bsia satu pihak aja. Butuh kontribusi banyak pihak ya mbak supaya benar2 berhasil mewujudkan lingkungan yang lbh baik dan juga sekaligus melestarikan wisata sejarah.
BalasHapusPinter banget bikin singkatannya.. Siap Darling, ehh ternyata sadar lingkungan yaa.. hihi.. semoga lingkungan disekitar candi makin asri ya mbaaa.. candi nya pun jadi terawat.
BalasHapusOh jadi pohon pinus itu bisa menyerap bau belerang ya, Mbak? Saya baru tau.
BalasHapusSemoga lingkungan di sekitar Candi Gedongsongo bisa menjadi hijau kembali dan bisa membuat generasi muda mencintai warisan budaya bangsanya sendiri
Ikut senang sama aktivitasnya semoga makin banyak orang yang sadar lingkungan ya dengan cara menanam banyak pohon. Saya sangat mengapresiasi banget kegiatan ini jadi ga gersang lagi ya lingkungan disana.
BalasHapusEhehe, awalnya kukira darling bahasan Inggris π setuju mba, untuk menjaga lingkungan perlu usaha banyak pihak, jangan mengandalkan pemerintah saja. Kalau semua punya kesadaran akan kebersihan pasti tempat bersejarah bakal terjaga
BalasHapusSeru ya acaranya. Programnya juga keren. Udah setahun aku nggak ke Candi Gedong Songo. Akan semakin sejuk banget nih area sekitar Candi Gedong Songo karena banyak ditanami pepohonan.
BalasHapusWaah, program ini bisa diikuti oleh siapa aja ya Mbak? Kereenn banget. Semoga semua berjalan lancar ya. Pohon² yang ditanam tumbuh subur dan bisa jadi warisan tersendiri di kemudian hari.
BalasHapussemga acara atau kgiatan seperti ini diperbanyak lagi nih.. bermanfaat sekali
BalasHapusBagus sekali programnya. Mengajak anak muda untuk peduli lingkungan dengan menanam pohon. Jadi pengen ke Candi Gedong Songo lagi.
BalasHapusSiap darling itu ternyata siap sadar lingkungan ya. Suka dengan program ini karena mengajak anak muda untuk cinta lingkungan dan menanam pohon.
BalasHapusSuka banget ada program ini semoga menjadi viral dan banyak yg mengikuti.
BalasHapusUwwooooo Candi Gedong Songoo...ππ
BalasHapusMendengar cerita Pak sopir menjelaskan sejarah candi Gedong Songo sangat menarik. Yang aneh nama komplek candinya 9 tapi yang kliatan ada 5. 4 nya itu yang jadi tanda tanyaπ
Tapi untuk urusan kebersihan, situs ini benar-benar harus dijaga. Udah sepuh usianya, hehe
Saatnya Siap Darling tunjukkan kontribusi, yeay!
Briliant ini idenya!
BalasHapusMulai dari konsesp sampai eksekusinya!
Eventnya outddor lagi, viewnya kayak di kalender saja
Kira-kira #SiapDarling nyebrang ke Borneokah, mba?
Acara kayak gini nih yang mesti dibanyakan terutama untuk tempat-tempat wisata. Apalagi kalau milenial diikutsertakan. Ini bisa jadi salah satu cara buat milenial ikut menjaga lingkungan, di sisi lain sekaligus mengajak mereka itu terus melestarikan sejarah dengan mengunjungi situs-situs sejarah nusantara
BalasHapuskalo k Semarang memang wajib banget buat ngunjungin Candi Gedongsongo ini yo mba Uniek. Ternyata ada folosofi untuk menanam pohon di sekitaran candi ya, karena emang selama ini kirain untuk penghijauan aja. Tengkyu infonya!
BalasHapusUntuk bisa menumbuhkan pohon pinus hingga tinggi, besar dan kuat membutuhkan berapa tahun yaa, kak...?
BalasHapusSemoga pohon-pohon pinus ini kelak yang memberikan kehidupan di sekitar wilayah Candi GedongSongo.
Aku suka candiiii.... Dan lebih suka lagi yang yang sekitarnya tuh banyak pepohonan. Sayangnya di Jawa Barat minim candi. Jadi emang mesti mudik dulu ke Jawa Tengah biar bisa puas wisata candi.
BalasHapusKeren banget kegiatan darlingnya, apalagi ada penanaman pohonnya juga. Semoga aja pohon pinusnya tumbuh subur dan bermanfaat buat ke depannya
BalasHapusseru banget kegiatannya. dan aku setuju kalau candi candi jadi lebih hijau.. jadi yang ingin berwisata bisa lebih adem dan lebih indah pastinya
BalasHapusMantul banget mbak aktifitasnya, ikut menghijauhkan daerah wisata seperti candi begini banyak manfaatnya ya
BalasHapusBagus banget yah kak program #SiapDarling ini, aksi nyata untuk penghijauan. Aku dah lama ga mengunjungi candi.. padahal suka banget sama sejarah gitu
BalasHapusBaru awal tahun ini ke Candi Gedong Songo. Daerahnya memang asri banget ya, Mbak. Sepanjang jalan ada pertanian dan lainnya. Semoga makin asri dan terjaga ke depannya. Kepengin ke sana lagi karena baru sampe Candi 4.
BalasHapusProgramnya bagus banget mbak untuk menghijaukan area candi. Soalnya kalo piknik ke Candi, pasti ada yang gersang
BalasHapusAku hobby banget dengan liburan kak apalagi liat wisata candi, jadi nambah wawasan dan informasi mengenai candi
BalasHapusSiap Darling. Hehe. Cakep namanya. Kegiatannya pun keren.
BalasHapusSudah lama sekali gak terlibat kegiatan seperti ini. Semoga ada kesempatan lagi
Owalaaahhh aku baru paham nih Mba, kenapa kok ditanami pohon pinus
BalasHapusYa ampuun, leluhur kita tuh HEBAT BANGET ya Mbaaa
Sangat concern dgn lingkungan
Wahahahah,keren loh singkatannya. Siap darling. Iya nih kudi banget biar pengen lagi2 ke candi ya.
BalasHapusSiap darling. Kirain siap sayang. Rupanya program pelestarian lingkungan ya. Bagus ini buat tingkatkan partisipasi anak2 muda
BalasHapusNanti klo sdh berkunjung kesana tambah adem ya mba krn sdh bnyk pohon pinus yg tumbuh smoga saja kegiatan ini trus mngular dn merata
BalasHapusBanyak juga ya bibit pohon dan semak yang ditanam. Akan makin asri dan sehat tentunya kawasan di sekitar Candi Gedongsongo. Btw bener banget, kita gak bisa bikin movement sendirian untuk mengubah lingkungan, harus ada dukungan dari banyak pihak..
BalasHapusSebenarnya dimana pun harus darling dengan melakukan penghijauan dan gak buang sampah sembarangan sih, tapi kalo di candi sah-sah aja,,, soale kan tempat wisata makin hijau makin sejuk kan enak,, soale kalo mau ke prambanan misal siang-siang gitu panase gak gumun hahaha.. makanya kalo gedongsongo jadi lebih hijau boleh lah aku kapan2 ke sana
BalasHapusSaat kegiatan DarLing yang di Prambanan, pengen banget ikut krn mumpung dalam kota, ternyata gak bisa juga krn pas dilaksanakannya di week day. Semoga DarLing ini cakupan semakin luas dan beraharap suatu saat bisa bergabung jika ada kegiatan semacam ini di Sleman (lagi)
BalasHapusaku pengen deh ikut kegiatan cinta lingkungan kaya gini. Secara kalau nanam tanaman di rumah sendiri, mati mulu.. :D
BalasHapusSemoga pohon pinusnya tumbuh subur, hingga nanti melindungi cucu cicit kita..
Bener bener.. selain candinya yang harus dijaga dan dilestarikan, lingkungan sekitar candi juga harus dirawat.
BalasHapusSelain tampak asri, bikin pengunjung betah, juga bikin bangunan candi makin terawat juga krn alam disekitarnya ga rusak
Seru banget ya mbak ada penghijauan candi kayak gini jadi kalau orang mau berkunjung jadi lebih nyaman gitu.. Aku jadi pengen main kesana jadinya
BalasHapusBelum pernah ke semarang, jadi belum pernah ke candi gedongsongo... Keren deh djarum dan program penghijauannya...
BalasHapusSapaan darling jadi lebih sweet dan akrab sih mbaaa, jadi lebih mudah diterima. Walau nanti klo di telp kayak lagi sayang2an yhaa, hahaha.
BalasHapusKalau sekitar candi banyak pohon pasti lebih adem ya mba. Aku belum pernah mengunjungi candi ini. Jadi pengen
BalasHapusMasyaallah menghijaukan candi mulia sekali mba. Menjaga warisan kita untuk anak-anak di masa depan
BalasHapusSeru ya Mba, di Jawa banyak kegiatan positif seperti darling. Pas banget mengajak mahasiswa ikut andil secara mahasiswa adalah agen perubahan.
BalasHapus