Menuju Bahagia Bersama Kang Maman dan Mice

 

"Nikmat itu bisa dirasakan bukan hanya oleh orang-orang yang memiliki harta berlimpah. Tapi, juga oleh mereka yang mampu menutupi kekurangan-kekurangannya tanpa pernah berkeluh kesah di hadapan orang lain."

~ Bahagia Bersama, hal. 34

Sering rasa malu menyergap diri ketika dalam segala kemudahan yang ada di tangan, masih saja hobi berkeluh kesah. Mana ngeluhnya dijadikan bahan postingan di media sosial pula...

Membaca quote di atas tadi, lalu permenungan pun terasa menerjang perasaanku. Mengapa ya jika ada yang bilang bahagia itu sederhana, tapi nyatanya selalu ada celah untuk merasa tidak bahagia?

Rupanya rasa tidak bahagia itu lah sumber permasalahannya. Aku menemukan banyak hikmah tentang cerita bahagia dari buku berjudul Bahagia Bersama, kolaborasi Kang Maman Suherman dengan Mice Cartoon Indonesia. 

Sudah pernah kutuliskan sedikit saat launching bukunya nih di sini, bisa langsung diklik yaaa...

Deklarasi Hari Bahagia Bersama, Jangan Lupa Bahagia

Seringkali melihat postingan orang lain di media sosial, terbersit pikiran, kok hidupnya enak banget ya. Segala macam dia punya, keluarganya bahagia, hartanya berlimpah. Kita tak pernah tahu jika mungkin saja di balik postingan itu ada segunung nestapa yang telah dilaluinya.

Begitu juga ketika melihat tetangga selalu tampak rukun, suami istri terlihat saling menyayangi dan berbagi senyum di pagi hari. Sibuk menilai sang tetangga pamer bahagia, padahal tinggal tengok saja ke dalam keluarga sendiri, sudah melakukan hal-hal yang membahagiakan pasangan sendiri atau tidak. 

Yah, begitulah, rumput tetangga selalu lebih hijau. Padahal belum tentu juga mereka tidak punya permasalahan. 

Quote di atas ini ada pada halaman 35 buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan Mice. Nyeesss rasanya saat membaca kutipan tersebut. Ternyata memang hanya diri kita sendiri lah yang bisa menentukan kadar bahagia yang tercipta dari dalam diri. Bukan gara-gara orang lain.

Berbagai pengalaman hidup disampaikan oleh Kang Maman dalam buku ini. Salah satu yang terasa banget sisi humanisnya yaitu ketika Kang Maman menceritakan pengalamannya hendak memetik buah jambu di rumah orang lain yang dilewatinya. Saat itu beliau sama sekali tidak punya uang, letih setelah berjalan jauh dari Gondangdia (Jakarta Pusat) hingga ke Cililitan (Jakarta Timur) dan sangat lapar.

Kebetulan waktu itu sedang bulan puasa dan Kang Maman tidak punya uang sama sekali untuk membeli makanan berbuka puasa. Oleh si pemilik rumah yang jambunya hendak dipetik tanpa ijin tadi, justru Kang Maman dijamu dengan sangat ramah. Nasi beserta lauk didapatkan oleh Kang Maman, bahkan beliau dipersilakan menjalankan shalat Magrib oleh si pemilik rumah yang ternyata non muslim.

Aaahh... indah dan hangat sekali rasanya membaca tentang kebaikan ini. Aku percaya masih banyak orang baik di muka bumi. Apakah itu termasuk kita, Kawan?

Berbagi, Memberi, Menyantuni

Selain tulisan yang bernas dan penuh quote yang menyejukkan hati, buku Bahagia Bersama juga menampilkan kartun khas karya Mice. Meskipun tiap kisah hanya diwakili oleh beberapa gambar saja, namun nilai kehidupan yang ingin disampaikan bisa secara mudah dipahami. 

Pada halaman 53 nih contohnya, digambarkan situasi ketika berada di sebuah warung makan. Sosok Mice Cartoon membayar makanannya beserta makanan yang disantap oleh orang lain yang dilihat dari penampilannya seperti pemulung. Hal ini dilakukannya dengan diam-diam, tanpa mengharapkan ucapan terima kasih.

Alhamdulillah masih bisa berbuat baik. Suatu ungkapan dari lubuk hati terdalam, mewakili ucapan bijak yang kurang lebih berbunyi : saat tangan kananmu melakukan kebajikan, jangan sampai tangan kirimu mengetahuinya.

Malu. Jadi malu luar biasa ketika melihat gambar kartun ini. Merasa belum bisa seperti ini. Semoga selain diriku, orang lain telah dengan tulus melakukan kebaikan tanpa harus menceritakannya ke orang lain. Ingat lhooo... tangan kiri saja jangan sampai tahu. 

Buku Bahagia Bersama ini disusun oleh Kang Maman dan Mice tanpa intervensi sama sekali dari pihak JNE. Berbagai contoh kebaikan yang mendatangkan kebahagiaan didapatkan oleh Kang Maman dengan mengadakan interview langsung ke pihak karyawan JNE maupun direktur.

Semangat berbagi, memberi dan menyantuni yang selalu ada dalam ruh JNE tak lepas dari prakarsa pendirinya alm. Bp. Soeprapto Suparno yang tak pernah putus diteladani oleh generasi berikutnya. Semua karyawan pun jadi memiliki etos kerja yang tinggi berkat virus kebaikan yang ditularkan oleh pemimpinnya. 

JNE memiliki prinsip keseimbangan hidup antara bisnis dengan akhirat. Banyak support yang telah diberikan oleh JNE kepada masyarakat di saat pandemi. Berbagai pengiriman dengan jumlah sangat banyak, rata-rata paket kiriman bantuan yang bisa ratusan atau ribuan kilogram beratnya, bisa terkirim tanpa biaya. Duh laah.. apa enggak rugi ya?

Lalu balik lagi pada prinsip kebahagiaan. Orang-orang baik yang begitu bahagia bukan karena ngotot mempertahankan hak dan memenangkan haknya. Tapi sebaliknya, ia malah memberi, berbagi dan bahkan menyantuni orang lain. 

Kalau dia mampu, dia tidak mengambil, melainkan memberi dan membagikannya.

Orang mampu adalah orang yang paling sedikit kebutuhannya. Dan, ketika berlebih, ia membagikannya kepada orang lain.

Orang mampu sadar betul, tiap hakikat rezeki dan hartanya kelak akan ditanya, "Dari mana dan digunakan untuk apa?"

Bahagia Bersama 

Penulis : Kang Maman

Kartunis : Mice Cartoon

Penerbit : PT. Grasindo, 2021

ISBN : 9786020528380

Tebal : 194 halaman