Suka Duka Punya Printer Sendiri di Rumah

 

 

Apakah teman-teman punya printer sendiri di rumah? Jika iya, boleh dooogg nanya, sudah pernah mencoba untuk mengganti cartridge printer sendiri atau belum?

Eeyyaaa.... yang belum pernah ganti cartridge printer sendiri gapapa loh kalau mau ngaku. Enggak dosa kok. Aku termasuk yang beruntung nih bisa mengganti sendiri cartridge pada printer yang kumiliki di rumah. 

Dulu saat masih ngantor, sehari-hari kerjaannya selalu berhubungan dengan komputer dan printer. Makanya, boleh dong jika kali ini aku mau berbagi sedikit tentang pengalaman saat mencoba untuk mengganti cartridge printer di rumah. 

Meskipun era paperless sudah semakin menyatu dengan denyut nadi kehidupan, keberadaan printer di rumah tetaplah sangat berjasa dalam membantu fleksibilitas kami sekeluarga, misal nge-print tugas atau dokumen lainnya. Tidak perlu ribet keluar rumah dan mengantri di tukang fotokopian. Berkat keberadaan printer sendiri di rumah, nge-print apapun bisa dilakukan di jam-jam krusial, misalnya tengah malam. 

Pernah kejadian tuh anak sulungku hendak daftar kepengurusan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) di kampusnya. Semula formulir pendaftaran hanya dibuat versi online saja. Ternyata saat jelang tenggat waktu pengumpulan formulir, ada informasi bahwa form tersebut harus dicetak dan dibawa besok paginya ke kampus. Hadeh hadeeehh... mana sudah hampir tengah malam tuh kejadiannya. Coba aja bayangin kalau tidak punya printer sendiri, besok paginya harus gedubrakan nyari tempat fotokopian yang bisa sekaligus nge-print dokumen. 

Mengganti Cartridge Printer Sendiri

Ternyata setelah lama tidak utak-atik printer seperti jaman di kantor dulu, kejadiannya tidak semulus yang kuharapkan. Saat aku mulai mencoba untuk mengganti cartridge-nya, lho lhoooo... kok ternyata tidak semudah yang kubayangkan.

Perjuangan yang sebenarnya baru saja dimulai. Salah satu masalah yang cukup serius untuk dihadapi adalah ketika hendak mencoba membersihkan dan merawat printer tersebut. 

Ketika sudah tiba waktunya untuk mengganti cartridge, rada-rada bingung dong. Ini di sebelah mana ya tombol untuk mengeluarkan cartridge lamanya? Longak-longok samping kiri dan kanan, kok tidak ketemua juga. 

Dah lah, akhirnya pasrah pada mbah gugel, nyari dong informasi seputar printer sesuai tipe yang kumiliki di internet. Ealaahh... ternyata di situ to. Tinggal buka aja bagian bawah di atas papan alas printer. Cartridge lama pun bisa dikeluarkan. Akhirnya…

Etapi tidak berhenti sampai di situ aja loh. Saat aku mencoba untuk memasukkan cartridge baru ke dalam printer, ternyata tidak mudah juga. Duh haduuhh, aku harus berjuang untuk memasukkannya dan akhirnya berhasil setelah beberapa kali mencoba. Haduh, benar-benar merepotkan.

Nah, setelah berhasil memasukkan cartridge baru ke dalam printer, aku mencoba untuk mencetak dokumen dan voila... ternyata hasil print-nya malah jelek, hahaha... Aku harus terus-menerus berurusan dengan kertas macet dan hasil cetakan yang membuat kertas terlihat menjadi “kotor”, alias tintanya bocor ke sana ke mari. Warnanya tidak sesuai dengan input digital yang kumasukkan. Sebagian kualitas tintanya ada yang terlihat samar-samar. 

Mumet deh ah soal printer ini. Harus cari-cari referensi dulu nih untuk mencoba memecahkan masalah tersebut. Setelah ubek-ubek informasi di mesin pencarian, dapet juga beberapa sumber bacaan artikel yang bisa membantuku memecahkan masalah-masalah tadi.

Awalnya, kupikir ada kemungkinan cartridge barunya yang rusak atau printer-ku yang rusak. Namun, setelah melakukan beberapa pengecekan dan mencari informasi di internet, akhirnya ketemu deh solusi sebagai berikut:

1. Cek bagian nozzle printer. Solusi pertama yang kucoba adalah dengan membersihkan nozzle printer. Akhirnya ketahuan kalau nozzle printer-ku tuh kotor dan tersumbat. Setelah membersihkan nozzle printer, hasil cetak menjadi lebih baik. Tapi masih ada error juga tuh saat mencetak.
   
   
2. Cek juga pengaturan printer. Ketemu juga akhirnya kalau di bagian setting/pengaturan di dalam printer ada yang harus diubah agar printer dapat mengenali cartridge baru yang digunakan. Ikuti petunjuk yang ada di internet untuk mengubah pengaturan tersebut.  Akhirnya, setelah melakukan dua hal tersebut, error saat mencetak hilang dan hasil cetak menjadi sangat baik.
   
   
3. Model printer juga mempengaruhi tinta. Waktu baca-baca artikel di internet, ternyata printer itu ada yang inkjet dan ink tank. Nah, si ink tank ini sering juga disebut sebagai printer infus. Mudahnya sih, inkjet itu versi yang lebih jadul ya, hehehe.

Kalau punya budget lebih, kusarankan beli yang ink tank/infus saja, soalnya sudah ada teknologi spill-free. Jadi, wadah tinta akan menutup otomatis saat kita mengisi penuh. Kita juga bisa memantau apakah tintanya sudah mau habis atau tidak dari luar, karena wadahnya cukup transparan. Fitur ini ada di printer Canon Series PIXMA ya, kalau merk lain aku kurang tahu.

Selain itu, jika kita ingin membeli printer baru, sebaiknya kita juga harus hati-hati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membeli printer baru adalah:

• Membandingkan spesifikasi dan fitur dari berbagai jenis printer. Bacalah ulasan dari pengguna lain tentang printer yang akan dibeli.
• Mempertimbangkan harga dan biaya perawatan printer.
• Jika kita bisa merawat printer dengan baik dan hati-hati dalam membeli printer baru, kita dapat menghindari masalah yang sering terjadi dan menikmati hasil cetak yang baik.

Jadi, saat teman-teman mengalami masalah yang sama saat mencetak setelah mengganti cartridge printer, coba bersihkan dulu bagian nozzle printer dan pastikan pengaturan di dalam printer sudah benar. Jangan lupa untuk selalu merawat printer kalian yaaa... Sebaiknya cari info sebanyak mungkin sebelum teman-teman memutuskan untuk membeli printer baru.